Makalah Planet Venus
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Lima
planet terdekat ke Matahari selain Bumi
(Merkurius, Venus,
Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu
karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia
ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia
untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata
manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa
diamati melalui mata telanjang.
Karena
teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan
bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat
perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari
makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa Matahari adalah pusat
alam semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus
Copernicus (1473-1543).
Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus.
Teleskop
Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian
Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit
Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.
Perkembangan
teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda
langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes
Kepler (1571-1630) dengan Hukum
Kepler. Dan puncaknya, Sir
Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum
gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian
dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya
Pada
1781, William
Herschel (1738-1822) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit Uranus menyimpulkan bahwa
planet ini ada yang mengganggu. Neptunus ditemukan pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus
ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus. Pluto kemudian
ditemukan pada 1930.
Pada
saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa
yang berada setelah Neptunus. Kemudian pada 1978, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto ditemukan,
sebelumnya sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya karena ukurannya tidak
berbeda jauh dengan Pluto.
Para
astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lainnya yang letaknya
melampaui Neptunus (disebut objek trans-Neptunus), yang juga mengelilingi
Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai
Objek Sabuk
Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus).
Belasan benda langit termasuk dalam Objek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar
(1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km
pada Maret 2004), Orcus,
Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna,
dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei
2004).
Penemuan
2003 EL61 cukup menghebohkan karena Objek Sabuk Kuiper ini diketahui
juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari
Pluto. Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km
pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih
besar dari Pluto, objek ini juga memiliki satelit.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun beberapa masalah yang dapat
dirumuskan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1.
Bagaimana Venus
dianggap sebagai Dewi Cinta?
2.
Bagaimana Uniknya
Rotasi Venus?
3.
Apa Fenomena yang terjadi di Planet Venus?
4.
Apa Perbedaan
Venus dengan Bumi?
5.
Bagaimana Hydroxyl
ditemukan di Atmosfer Venus?
6.
Apakah Wahana
yang diluncurkan ke Planet Venus?
7.
Apakah Manfaat
Mempelajari Planet Venus melalui wahana yang dikirimkan
1.3 Tujuan
dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat yang
ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah :
1.
Venus
dianggap sebagai Dewi Cinta
2.
Uniknya
Rotasi Venus
3.
Fenomena di
Planet Venus
4.
Venus berbeda
dengan Bumi
5.
Hydroxyl
ditemukan di Atmosfer Venus
6.
Wahana yang
diluncurkan ke Planet Venus
7.
Manfaat
Mempelajari Planet Venus melalui wahana yang dikirimkan
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Venus
dianggap sebagai Dewi Cinta
Venus adalah planet
kedua dari Matahari, dinamai berdasarkan nama Dewi cinta Romawi, di samping itu
venus adalah benda langit yang paling terang setelah matahari dan bulan. Orang
– orang Babilonia menyebutny isthar bagi bangsa maya ia dikenal sebagai Chak ek
yang artinya bintang besar. Bebrapa astronom zaman dahulu bahkan mengiranya
sebagai dua objek yang berbeda yaitu bintang pagi dan bintang senja. Venus
“bintang” yang dimaksud di atas adalah objek paling terang di langit setelah
matahari dan bulan. Planet ini diselubungi gulungan awan dan gas yang
tebal, serta tetesan asam yang menyembunyikan permukaannya dari pandangan luar.
Jarak planet Venus ke matahari adalah 108,2 juta km atau 0,72 SA dan mengelilingi matahari dalam waktu 225 hari dengan rotasi 243 hari. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.
Planet kedua dari
Matahari tersebut telah menarik perhatian manusia sejak berabad-abad lalu.
Namun seiring dengan majunya penelitian Astronomi, Pamor Venus justru memudar.
Venus kalah popular untuk diteliti dibandingkan Mars atau Jupiter misalkan ini
memungkinkan disebabkan karena para ilmuwan yakin tidak ada penemuan apa – apa
disana mengingat suhu di permukaan Venus yang terlalu panas.
2.2
Uniknya
Rotasi Venus
Venus berotasi secara
lambat dari timur ke barat. Planet Venus melakukan putaran sekali setiap 243
hari Bumi artinya satu hari Venus sama dengan 243 hari Bumi. Ini suatu hal yang
aneh karena Venus mengelilingi matahari dalam waktu 225 hai Bumi. Bila kita
berada disana kita kan mempun yai kesan bahwa satu hari Venus akan lebih lama
bila dibandingkan satu tahun di Bumi. Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain,
hal ini terjadi karena venus berputar pada sumbu rotasi yang hampir 180˚
yang mengakibatkan lamanya waktu rotasi venus lebih lama dari waktu
revolusinya. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka
waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari. Kandungan atmosfernya yang
pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek
rumah kaca yang hebat dimana panas matahari yang masuk tidak dapat
keluar lagi akibatnya permukaan planet menjadi sangat panas hingga dapat
melelehkan timah.
2.3
Fenomena
di Planet Venus
Efek rumah kaca di
Venus muncul dan dipengaruhi oleh Vulkanisme. Gunung – gunung api aktif
diperkirakan telah melepaskan sejumlah besar karbondioksida ke Atmosfer.
Kemudian terjadi awan yang turun sebagai hujan asam yang disebut Virga, namun
menguap sebelum menca[ai permukaan planet. Sementara di bagian atas Atmosfer
awan bergulung – gulung dengan kecepatan 300 kilometr per jam akibat hembusan
air yang ganas.
Atmosfer padat yang sebagian besar
terisi karbondioksida. Atmosfer Venus
tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan.
Venus memiliki awan bearacun dengan butiran – butiran asam yang bisa membakar
kulit. Awan tersebut tidak seperti awan di Bumi yang terbentuk dari butiran –
butiran air, awan tebal itu tidak membiarkan sinar Matahari menjangkau
permukaan Venus.
Semua yang dapat kita
lihat dari Venus dari ruang angkasa adalah puncak – puncak awannya. Awan ini
hanya memerlukan empat hari untuk tepat berputar mengelilingi Venus, itu
dikarenakan Venus diselubungi awan putih Asam Sulfur sehingga planet ini sangat
panas dan terlihat sangat terang. Venus tertupup awan setebal 25 km yang
menghalangi pandangan kepermukaannya, maka berbagai tafsiran digambarkan oleh
para pengarang fiksi ilmiah zaman dahulu. Ada yang melukiskan permukaan Venus
diselimuti oleh hutan lebat ada yang menduga permukaan Venus berawa – rawa dan
ada yang menduga sebagai lautan luas itu sebelum wahana – wahana tanpa awak
dikirim untuk menyeldidikinya.
2.4
Venus
berbeda dengan Bumi
Meskipun venus
berukuran dan berbobot hampir sama dengan bumi, namun planet ini jauh berbeda.
Venus merupakan planet terpanas, sebagian karena atmosfer tebalnya menangkap
sejumlah besar panas matahari melalui efek rumah kaca yang jauh lebih extreme
daripada di bumi. Seperti halnya merkurius planet ini juga dapat dilihat dengan
mata telanjang, venus biasanya terlihat di sebelah timur sebelum matahari
terbit, sehingga venus di sebut bintang timur atau bintang pagi. Kadang-kadang
juga venus terlihat di sebelah barat sebelum matahari terbenam, sehingga venus
dinamakan bintang senja, bintang barat, atau bintang kejora.
Venus adalah sebuah
planet yang kering, gurun pasir terhampar di permukaannya hampir tidak ada air
di sana berbeda sekali dengan keadaan permukaan bumi yang sebagian besar
merupakan lautan. Di sana juga terdapat kawah – kawah, tetapi tidak sebanyak
yang ada di bulan atau Merkurius. Melihat hal – hal itu sebutan Venus sebagai
saudara kembar bumi menjadi tidak tepat lagi.
Galileo melihan planet ini berbentuk
sabit seperti bulan muda atau bulan tua. Ini menunjukkan bahwa venus adalah
benda gelap seperti bulan hanya bagian yang disinari matahari saja yang dpat
dilihat. Seperti juga sabit bulan, bentuk sabit Venus juga berubah – ubah.
Kadang – kadang bentuknya tipis seperti kuku dan kadang – kadang besar. Dengan
mempelajari berubahnya bentuk sabit itu Galileo memperoleh bukti bahwa Venus
memang bergerak mengelilingi matahari bukan mengelilungi matahari.
2.5
Hydroxyl
ditemukan di Atmosfer Venus
Hydroxyl adalah
molekul penting yang susah dideteksi. Molekul ini tersusun dari atom hydrogen
dan oxygen. Molekul ini ditemukan di permukaan venus,
sekitar 100 KM diatas permukaan atmosfer venus
yang menemukan adalah Venus Express (wahana luar angkasa
yang memiliki misi mendalami planet venus)
Molekul membingungkan
ini berhasil dideteksi setelah menjauhkan venus
express dari permukaan venus dan mengamati permukaan venus
yang meredup. Hydroxyl dideteksi dengan mengukur tingkat infra merah
yang dipancarkan oleh venus.
AdaÂÂ
pemikiran yang menyatakan bahwa hydroxyl ini penting untuk atmosfer planet lain
karena sangat reaktif. Di bumi sendiri, hydroxyl ini perperan untuk
membersihkan polutan dari atmosfer dan membantu menjaga kestabilan karbon
dioksida, mencegahnya berubah menjadi karbon monoksida.Di Mars, hydroxyl
berperan untuk menjaga kesterilan tanah, mencegah mikroba masuk ke permukaan
Mars.
Di Atmosfer bumi,
Hydroxyl sangat berkaitan dengan banyaknya ozone yang menyusun atmosfer
permukaan bumi. Para ilmuan peneliti Venus
masih mengkalkulasi perkiraan jumlah ozone yang terdapat padaatmosferÂÂ
planet venus. Kondisi Hydroxyl di Venus
sendiri tidak stabil bisa mencapai 50% di satu sisi dan melemah atau menguat di
sisi lain, hal ini tentu juga berarti bahwa jumlah ozone yang ada di planet ini
juga tidak stabil.
Ozone sendiri penting
bagi kehidupan karena dapat menyerap radiasi ultraviolet yang dipancarkan oleh
matahari. Penyerapan radiasi ultra violet ini sangat mempengaruhi suhu suatu
planet, dan tentu saja kemungkinan hidup di planet tersebut. Nah, jika
ternyata tingakat hydroxyl di venus cukup dan ozonenya juga cukup, maka
harapan untuk dapat tinggal di planet lain mungkin dapat
direalisasikan.
2.6
Wahana
yang diluncurkan ke Planet Venus
Venus merupakan
planet (planet dalam) inferior yaitu planet yang terletak sebelum Bumi. Planet
Venus termasuk ke dalam jenis planet terrestrial karena memiliki komposisi
penyusunnya mirip dengan komposisi bahan penyusun Bumi yaitu didominasi oleh
batuan silikat, masa jenisnya lima kali masa jenis air dan ukurannya tidak
terlalu besar.
Venus memiiki
karakteristik permukaan yang mencolok yang seindah sewaktu mereka tidak biasa
mayoritas apa yang kita ketahui hari ini mengenai permukaannya berasal dari
pengamatan radar terutama gambar yag dikirim oleh satelit Magellan dari 16
Agustus 1990.
Diluncurkan wahana
peneliti ke Venus setelah satu decade tidak ada misi ketetangga terdekat Bumi
itu. Wahana Venus Express akan sampai di orbit Venus dalam jangka wangku lima
bulan guna melakukan observasi. Misi itu bermaksud untuk mengungkap misteri
mengenainya, tentang bagaimana planet yang awalnya sangat mirip dengan Bumi itu
dalam ukuran, masa dan komposisi telah berevolusi menjadi sesuatu yang sangat
berbeda selama 4,6 milyar tahun. Dengan mengambil contoh apa yang terjadi pada
Venus, para ilmuwan berharap bisa mengetahui mekanisme perubahan iklim yang
mungkin akan menimpa planet kita.
Satelit Pemantau
Venus Express milik Badan Antariksa Eropa (ESA) mendeteksi adanya gas gunung
berapi Sulfur dioksida dalam kuantitas besar di Venus. Para ilmuwan kini
berusaha menentukan apakah itu membuktikan adanya gunung berapi aktif di planet
tersebut tau gas itu hanya sekedar lahir dari mekanisme di Atmosfer. Pencarian
gunung berapi di Venus memang sudah lama dilakukan ESA. Gunung berapi adalah
bagian penting dari sistem sebuah planet kata Freud Taylor, ilmuwan program
Venus Express dari Universitas Oxford Inggris. Gunung berapi melepas gas
seperti Sulfur Oksida ke Atmosfer planet.
Di Bumi Sulfur tidak
tinggal lama di Atmosfer sebaliknya sulfur beraksi dengan permukaan bumi yang
didominasi laut, hal yang sama diduga terjadi pula di Venus walaupun dengan
proses yang lebih lambat dalam skala sekitar duapuluh juta tahun. Beberapa
ilmuwan memperkirakan proporsi besar Sulfurdioksida yang ditemukan di Atmosfer
merupakan bagian dari asap mesiu erupsi gunung berapi. Meski demikian ledakan
semacam itu dapat terjadi sekitar sepuluh juta yang lalu dan Sulfur tetap
berada di atmosfer karena dibutuhkan waktu lama un tuk turun ke permukaan
planet yang didominasi batuan.
Beberapa satelit
telah mendarat di Venus dan telah melakukan pemotretan. Permukaan planet ini
sangat panas dan tekanan Atmosfernya sangat besar setara dengan tekanan 1000
meter di bawah permukaan laut. Akibatnya satelit tidak dapat bertahan lama,
sebagian Venus dilingkupi dengan dataran berbukit yang sangat besar. Dari
dataran ini muncul beberapa daerah yang sangat besar seukuran benua yang
dihiasi dengan bentangan pegunungan yang sangat besar pula. Pegunungan terbesar
di Venus adalah Maxwell Mounties, lebih tinggi tiga kilometer dari pada gunung
Everest yang merupakan puncak tertinggi di Planet Bumi. Gunung api dari
berbagai jenis dan ukuran tersebar di dataran luas Venus. Mereka muncul karena
desakan lava yang mengalir di perut planet. Dataran – datarn tinggi Venus
sangat terang, mementulkan signal radar lebih baik disbanding wilayah rendah.
Benua terbesar dari
planet ini bernama Aphrodite Terra berukuran sebesar benua Afrika. Planet ini
memungkinkan masih mempunyai banyak gunung berapi yang masih aktif. Setiap
kawah yang disebabkan oleh Asteroid sudah rusak karena Atmosfer planet tersebut
dan letusan – letusan gunung berapi pada masa lampau. Di bawah gumpalan awannya
Venus memiliki pemandangan menakjubkan yaitu berupa dataran berbukit, gunung
berapi dan pegunungan.
Wahana Marinir 2
milik AS adalah yang pertama berhasil terbang mendekati Venus tahun 1962 ia
mengabarkan tingginya suhu di permukaan planet tersebut. Misi selanjutnya
memberi informasi mengenai ketebalan dan kompsisi kimia lapisan awan disana,
serta beberapa data kondisi permukaan Venus. Adapun Wahana yang pertama kali
mendarat di planet Venus adalah Venera 7 milik Unisoviet. Wahana tersebut
bertahan hingga duapuluh menit sebelum remuk karena tekanan tinggi dan suhu
yang amat panas. Penerusnya Venera 9, wahana tersebut mengirimkan foto – foto
pertama dari Venus. Setelah itu dikirim juga beberapa wahana penbgorbit yang
melakukan survey radar, menembus awan tebal Venus untuk memetakan permukaannya,
yang paling utama diantaranya adalah Wahana Magellan milik NASA yang
mengelilingi Venus delapan kali sehari. Foto – foto Magellan menunjukkan
permukaan “muda” dimana aktivitas vulkanisme telah menghilangkan jejak – jejak
masa lalu.
2.7
Manfaat
Mempelajari Planet Venus melalui wahana yang dikirimkan
Mempelajari Venus
akan bisa membantu melakukan analisa model computer guna meramalkan perubahan
iklim yang bakal terjadi di bumi. Hal lain yang unik di Venus adalah walaupun
ia dekat dengan matahari namun Atmosfernya lebih reflektif sedikit saja cahaya
yang masuk dan sebagian besar dipantulkan. Venus sebenarnya menyerap lebih
sedikit panas matahari disbanding Bumi. Secara sepintas mungkin kita bisa
berfikir kondisi di sana tidak jauh berbeda namun kenyataannya Atmosfer Venus
memerangkap panas yang hanya sedikit itu. Sehingga menjadikan permukaannya sama
sekali tidak senyaman bumi.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Venus adalah
planet kedua terdekat dari Matahari. Planet ini sangat terang jika dilihat dari
Bumi, kecerlangannya hanya kalah dari Matahari dan Bulan. Karenanya Venus pun
bisa disebut sebagai “bintang” paling terang di langit. Dan mungkin karena itu
planet ini dinamai Venus sang Dewi Cinta dan Kecantikan, atau Aphrodite dalam
peradaban Yunani kuno.
Di
tahun 1600-an ketika masyarakat ramai mencibir teori/model alam semesta
heliosentris (karena saat itu yang sedang populer adalah teori/model
geosentris), Venus menjadi salah satu objek kunci yang membantah geosentrisme.
Pengamatan Galileo terhadap Venus menggunakan teleskop menunjukkan bahwa Venus
memiliki fase sebagaimana halnya Bulan. Fakta ini menegaskan bahwa Venus
mengelilingi Matahari, berbeda dengan pandangan Ptolemius dan penganut
geosentrisme yang mengira Venus dan Matahari mengelilingi Bumi. Karena apabila
begitu, Venus tidak akan menunjukkan perubahan fase. Ditambah dengan beberapa
bukti pengamatan lainnya di tahun-tahun sesudahnya, geosentrisme pun semakin
tergeser.
Awalnya
Venus dikatakan planet yang paling mirip dengan Bumi karena ukurannya hampir
sama dengan Bumi dan atmosfernya yang cukup tebal. Tetapi kemudian diketahui
bahwa kondisi Venus sebenarnya terlalu ekstrim bagi kehidupan. Temperatur
rata-ratanya mencapai 460 derajat Celcius, rekor tertinggi di tata surya.
Bahkan Merkurius yang lebih dekat ke Matahari kalah panas dari Venus.
Dominasi
karbondioksida di udara Venus (mencapai 95%) menyebabkan terjadinya efek rumah
kaca yang berkelanjutan. Panas Matahari yang diserap atmosfer kemudian
dipantulkan oleh permukaan. Tetapi panas hasil pantulan itu dipantulkan balik
oleh awan karbondioksida yang tebal. Karena tidak ada panas yang dapat keluar
dari planet Venus, udara di Venus pun memanas secara kontinu.
Periode
rotasi Venus adalah 243 hari Bumi dan periode revolusinya 224 hari Bumi.
Sekilas bisa kita simpulkan bahwa satu hari di Venus lebih lama dari 1
tahunnya. Tetapi kenyataannya tidaklah begitu karena periode rotasi tersebut
bukanlah periode harinya. Satu hari di Venus hanya 116 hari, masih lebih cepat
daripada Merkurius. Uniknya, putaran rotasi Venus berlawanan dengan putaran
rotasi Bumi. Jadi jika kita berada di Venus kita akan menyaksikan Matahari
terbit di barat dan terbenam di timur.
Arah
rotasi Venus yang terbalik itu biasa disebut dengan istilah retrograde alias
searah dengan putaran jarum jam jika kita melihatnya dari kutub utara
ekliptika. Namun kini diketahui bahwa sebenarnya kutub rotasinyalah yang
terbalik. Inklinasi kutub utara rotasi Venus terhadap kutub utara ekliptika
adalah 179 derajat, sangat besar dibandingkan Bumi yang hanya 23,5 derajat
saja. Penyebab inklinasi sebesar ini diduga adalah karena ada benda besar yang
menabrak Venus di awal pembentukannya dulu.
Pengamatan Dan Misi Penerbangan
Misi
yang berhasil pertama kali dalam meneliti Venus adalah pengiriman wahana
Mariner 2 oleh Amerika Serikat di tahun 1962, setelah Mariner 1 gagal saat
peluncuran. Wahana Mariner 2 tersebut melintas-dekat Venus dari jarak sekitar
34.000 km dan memberikan informasi berharga tentang tingginya temperatur
permukaan Venus, sekaligus memusnahkan harapan bagi manusia untuk menggunakan
Venus sebagai tempat tinggal kedua.
Setelah
misi Mariner 2 itu, ada banyak misi lainnya yang meraih kesuksesan. Seperti
Venera 3 yang menjadi wahana yang pertama kalinya masuk ke atmosfer planet
lain, Venera 7 yang berhasil mengirimkan data untuk pertama kalinya dari
permukaan planet lain, dan Pioneer Venus Orbiter yang mengorbit dan meneliti
Venus selama 13 tahun sejak 1978.
Pengiriman
wahana ke Venus itu sendiri menjadi salah satu tonggak penting dalam
penjelajahan tata surya. Keberhasilan terbang lintas-dekat Venus kemudian
diikuti dengan keberhasilan yang sama di Mars. Perlahan tapi pasti semua planet
pun akhirnya berhasil diamati dari dekat.
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah yang berjudul “Keistimewaan Planet Venus” dapat terselesaikan dengan baik dan cukup sempurna sesuai dengan usaha dan
kemampuan kami.
Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami dalam penulisan makalah ini masih dijumpai beberapa kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu diharapkan nasehat, kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan hasil pemikiran dan demi pengembangan ilmu selanjutnya,
sehingga gagasan pemikiran ini tidak berhenti sampai di sini, namun ada
pengembangan yang lebih dinamis dan lebih obyektif dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Kemudian kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan semua pembaca,
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3 Tujuan .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bagaimana Venus dianggap sebagai Dewi Cinta………………….
4
2.2 Bagaimana Uniknya Rotasi Venus……………………………....... 5
2.3 Apa Fenomena
yang terjadi di Planet Venus…………………….. 5
2.4 Apa Perbedaan Venus dengan Bumi……………………………… 6
2.5 Bagaimana Hydroxyl ditemukan di Atmosfer Venus…………….. 7
2.6 Apakah Wahana yang diluncurkan ke Planet Venus……………..
7
2.7 Apakah Manfaat Mempelajari Planet Venus melalui
wahana yang dikirimkan10
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 11
No comments:
Post a Comment