MAKALAH TSUNAMI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah tentang
“TSUNAMI” ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok
mata kuliah Geologi Rekayasa.Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan dan memerlukan banyak perbaikan.Untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan
makalah ini.
Pada kesempatan ini,
dengan tulus ikhlas kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak selaku dosen
pembimbing dalam pembuatan makalah ini, serta teman-teman yang telah memberikan
bantuan dan partisipasinya baik dalam bentuk moril maupun materiil untuk
keberhasilan dalam penyusunan makalah ini.
Kami selaku penyusun
berharap semoga makalah ini ada guna dan manfaatnya bagi para pembaca.Amin.
Pancasari, Frebruari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… 1
Latar Belakang ………………………………………………… 1
Rumusan Masalah………………………………………………….. 1
Tujuan………………………………………………….. 1
Manfaat Penulisan……………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………… 2
Pengertian Tsunami………………………………………………… 2
Penyebab Terjadinya Tsunami……………………………. 3
Menghadapi Tsunami……………………………………. ………
Historis Tsunami……………………………………… ……. 4
BAB III PENUTUP……………………………………………………………. 8
Kesimpulan……………………………………………………… 8
Saran…………………………………………………………………………. 8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagian besar dari bumi adalah samudra atau lautan
yang dapat mendukung kelangsungan hidup seluruh makhluk hidup di bumi, diantara
pulau-pulau yang terpisah satu dengan yang lainnya pasti dikelilingi oleh
air.Oleh karenanya pengetahuan mengenai ilmu geologi dan oceanografis tentang
samudra dan laut dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup penghuninya
termasuk manusia.
Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang
belum kita kuasai, termasuk pengetahuan mengenai bencana alam yang ditimbulkan
oleh gelombang pasang laut yang besar atau tsunami dan cara memprediksinya.
Dari hal ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ruang lingkup ilmu kita
masih sangat terbatas bila dibandingkan dengan luasnya jagat raya. Ini juga
merupakan bukti bahwa Allah Maha Besar, Maha Kuasa,Maha Mengetahui atas
segalanya dan kita tidak sepatutnya sombong dengan pengetahuan kita yang sangat
terbatas ini.
1.2 Rumusan Masalah
1)
Apa tsunami itu?
2)
Bagaimana terjadinya tsunami?
3)
Bagaimana dampak tsunami dan persiapan
menghadapi tsunami?
1.3 Tujuan
1)
Mendeskripsikan apa tsunami itu.
2)
Mendeskripsikan terjadinya tsunami.
3)
Mendeskripsikan dampak tsunami dan
persiapan menghadapi tsunami.
1.4 Manfaat Penulisan
Agar kita mengetahui lebih dalam karakteristik dan mekanisme
tsunami serta persiapan untuk menghadapi tsunami baik dalam tahap waspada,
persiapan, saat terjadi, dan setelah tsunami terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Tsunami
Tsunami (berasal dari Bahasa Jepang: Tsu = pelabuhan, Nami = gelombang, secara
harafiah berarti “ombak besar di pelabuhan”) yang artinya adalah perpindahan
badan air atau gelombang laut yang
terjadi karena adanya gangguan impulsif. Gangguan impulsif tersebut terjadi
akibat adanya perubahan bentuk dasar laut yang disebabkan oleh perubahan
permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba(Pond and Pickard, 1983) atau
dalam arah horizontal (Tanioka and Satake, 1995).
Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan
oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut,
longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut.Gelombang tsunami dapat
merambat ke segala arah.Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah
tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya.Di laut dalam, gelombang
tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam.Setara dengan
kecepatan pesawat terbang.Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1
meter.Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang
berada di tengah laut.Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami
menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat
hingga mencapai puluhan meter.Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga
puluhan kilometer dari bibir pantai.Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena
Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh
aliran gelombang tsunami.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah
merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan
korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan
pertanian, tanah, dan air bersih.
Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang
pertama yang mengaitkan tsunami dengan gempa bawah laut.Namun hingga abad
ke-20, pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim.Penelitian
masih terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami.Geologi, geografi, dan
oseanografi pada masa lalu menyebut tsunami sebagai “gelombang laut seismik”.
Beberapa kondisi meteorologis, seperti badai tropis,
dapat menyebabkan gelombang badai yang disebut sebagai meteor tsunami yang
ketinggiannya beberapa meter di atas gelombang laut normal. Ketika badai ini
mencapai daratan, bentuknya bisa menyerupai tsunami, meski sebenarnya bukan
tsunami.Gelombangnya bisa menggenangi daratan.Gelombang badai ini pernah
menggenangi Burma (Myanmar) pada Mei 2008.
Wilayah di sekeliling Samudra Pasifik memiliki
Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC) yang mengeluarkan peringatan jika
terdapat ancaman tsunami pada wilayah ini. Wilayah di sekeliling Samudera
Hindia sedang membangun Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS) yang akan
berpusat di Indonesia. Bukti-bukti historis menunjukkan bahwa megatsunami
mungkin saja terjadi, yang menyebabkan beberapa pulau dapat tenggelam.
2.2
Penyebab Tsunami
1)
Skema terjadinya tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadinya gangguan yang
menyebabkan perpindahan sejumlah besar air atau ombak raksasa, letusan gunung
api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami
adalah akibat gempa bumi bawah laut.Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami
diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat
mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan
gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya.Hal ini mengakibatkan
terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi
gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada
kedalaman laut dimana gelombang terjadi, yang kecepatannya bisa mencapai
ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan
menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang
dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga
beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai
puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami
akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai
beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer. Gerakan vertikal ini dapat
terjadi pada patahan bumi atau sesar.Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah
subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta
runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat
menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan
bumi.Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan
air laut yang berada di atasnya terganggu.Demikian pula halnya dengan benda
kosmis atau meteor yang jatuh dari atas.Jika ukuran meteor atau longsor ini
cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
2)
Penyebab terjadinya tsunami
Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan terjadinya
tsunami. Faktor penyebab terjadinya
tsunami itu adalah:
Gempa bumi yang berpusat dibawah laut, Meskipun
demikian tidak semua gempa bumi dibawah laut berpotensi menimbulkan
tsunami.Gempa bumi dibawah laut yang dapat menyebabkan terjadinya tsunami
adalah gempa bumi dengan kriteria sebagai berikut
-
Gempa bumi yang terjadi di dasar laut.
-
Pusat gempa kurang dari 30 km dari
permukaan laut.
-
Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 SR
-
Jenis pensesaran gempa tergolong sesar
vertikal (sesar naik atauturun).
Letusan gunung berapi, letusan gunung berapi dapat
menyebabkan terjadinya gempa vulkanik.Tsunami besar yang terjadi padatahun 1883
adalah akibat meletusnya Gunung Krakatau yang berada di Selat Sunda.Meletusnya
Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat pada tanggal 10-11 April 1815 juga memicu
terjadinya tsunami yang melanda Jawa Timur dan Maluku.Indonesia sebagai negara
kepulauan yang berada di wilayah ring of fire (sabuk berapi) dunia tentu harus
mewaspadai ancaman ini.
Longsor bawah laut, longsor bawah laut ini terjadi
akibat adanya tabrakan antara lempeng samudera dan lempeng benua. Proses ini
mengakibatkan terjadinya palung laut dan pegunungan. Tsunami karena longsoran
bawah laut ini dikenal dengan nama tsunamic submarine landslide.
Hambatan meteor laut, jatuhnya meteor yang berukuran
besar di laut juga merupakan penyebab terjadinya tsunami.
3)
Rambatan Tsunami
Kecepatan rambat gelombang tsunami berbeda-beda, tergantung
pada kedalaman laut. Di laut dalam, kecepatan rambat tsunami mencapai 500 –
1000km per jam atau setara dengan kecepatan pesawat terbang namun
ketinggiangelombangnya hanya sekitar 1 meter.Ketika gelombang tsunami ini sudah
mendekati pantai, kecepatan rambatnya hanya sekitar 30 km per jam, namun
ketinggian gelombangnya bisa mencapai puluhan meter. Ini sebabnya banyak orang
yang sedang berlayar di laut dalam tak menyadari adanya tsunami.Mereka baru
mengetahui tsunami telah terjadi ketikatiba di daratan dan menyaksikan
kehancuran mengerikan yang disebabkan olehtsunami.
4)
Tanda-tanda akan terjadi Tsunami
Tanda-tanda akan
datangnya tsunami di daerah pinggir pantai adalah :
-
Air laut yang surut secara tiba-tiba.
-
Bau asin yang sangat menyengat.
-
Dari kejauhan tampak gelombang putih dan
suara gemuruh yang sangatkeras.
2.3
Menghadapi Tsunami
1)
Persiapan Menghadapi Tsunami
-
Mengetahui pusat informasi bencana,
seperti Posko Bencana, Palang Merah Indonesia, Tim SAR. Kenali areal rumah,
sekolah, tempat kerja, atau tempat lain yang beresiko. Mengetahui wilayah
dataran tinggi dan dataran rendah yang beresiko terkena Tsunami.
-
Jika melakukan perjalanan ke wilayah
rawan Tsunami, kenali hotel, motel, dan carilah pusat pengungsian. Adalah
penting mengetahui rute jalan keluar yang ditunjuk setelah peringatan
dikeluarkan.
-
Siapkan kotak Persediaan Pengungsian
dalam suatu tempat yang mudah dibawa (ransel punggung), di dekat pintu.
-
Siapkan peersediaan makanan dan air
minum untuk pengungsian.
-
Siapkan selalu peralatan P3K lengkap.
-
Membawa barang secukupnya saja untuk
keperluan pengungsian.
-
Segera mengungsi setelah ada
pemberitahuan dari pihak yang berwenang atas penyebaran informasi tentang
tsunami.
-
Jika hanya ada sedikit waktu sebelum
dating tsunami,segera mencari pintu dan mencari jalan keluar dari rumah atau
gedung dengan segera.
-
Carilah tempat yang tinggi dan aman dari
gelombang tsunami,atau mengikuti rute dan tempat yang suah ditetapkan oleh
pihak yang berwenang.
-
Utamakan keselamatan terlebih dahulu,
jika terjadi kerusakan pada tempat Anda berada,bila ingin menyelamatkan harta
benda carilah yang mudah dan ringan dibawa.
-
Pastikan tidak ada anggota keluarga yang
tertinggal pada saat pergi ke tempat evakuasi. Jika bisa ajaklah tetangga dekat
Anda untuk pergi bersama-sama.
-
Jika tsunami terjadi pada saat Anda
sedang menyetir kendaraan, cepat keluar dan cari tempat yang tinggi dan aman.
Setelah Terjadi Tsunami
Periksa kesediaan makanan.Makanan apapun yang
terkena air mungkin sudah tercemar dan harus dibuang.
Memberikan bantuan kepada korban luka-luka.Berikan
bantuan P3K dan panggil bantuan.Jangan pindahkan orang yang terluka, kecuali
yang luka serius.
Segera membangun tenda pengungsian apabila keadaan
untuk kembali ke rumah tidak memungkinkan.
Pastikan keadaan sudah aman dan tidak terjadi
tsunami susulan sebelum kembali ke rumah.Bila keadaan rumah tidak memungkinkan
untuk ditempati carilah tempat tinggal yang bisa ditempati atau kembali ke
tempat pengungsian.
2)
Cara penanggulangan Tsunami
Adapun cara yang dilakukan untuk penanggulangan bencana
tsunami adalah :
-
Melaksanakan evakuasi secara intensif.
-
Melaksanakan pengelolaan pengungsi.
-
Melakukan terus pencarian orang hilang,
dan pengumpulan jenazah.
-
Membuka dan hidupkan jalur logistik dan
lakukan resuplay serta pendistribusianlogistik yang diperlukan.
-
Membuka dan memulihkan jaringan
komunikasi antar daerah atau kota.
-
Melakukan pembersihan kota yang hancur
dan penuh puing dan lumpur.
-
Menggunakan dana pemerintah untuk
penanggulangan bencana dan gunakan pula dengantepat sumbangan dana baik dari
dalam maupun luar negeri.
-
Menyambut dengan baik dan libatkan unsur
civil society.
3)
Upaya Penyelamatan diri saat terjadi
Tsunami
Sebesar apapun bahaya tsunami, gelombang ini tidak
datang setiap saat.Janganlah ancaman bencana alam ini mengurangi kenyamanan menikmati
pantai dan lautan.
Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan
gempabumi, air laut dekat pantaisurut secara tiba-tiba sehingga dasar laut
terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yangtinggi (perbukitan atau bangunan
tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di
tengah laut serta mendengar berita daripantai telah terjadi tsunami, jangan
mendekat ke pantai.Arahkan perahu ke laut.
Jika gelombang pertama telah datang dan surut
kembali, jangan segera turun ke daerahyang rendah. Biasanya gelombang
berikutnya akan menerjang.
Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan
pertolongan pertama pada korban. Jika berada di sekitar pantai, terasa ada
guncangan gempabumi, air laut dekat pantaisurut secara tiba-tiba sehingga dasar
laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yangtinggi (perbukitan atau
bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di
tengah laut serta mendengar berita daripantai telah terjadi tsunami, jangan
mendekat ke pantai.Arahkan perahu ke laut.
Jika gelombang pertama telah datang dan surut
kembali, jangan segera turun ke daerahyang rendah. Biasanya gelombang berikutnya
akan menerjang.
Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan
pertolongan pertama pada korban.
2.4 Historis Tsunami
1)
1 November 1755, setelah gempa bumi
kolosal menghancurkan Lisbon, Portugal dan pegunungan di Eropa, orang
menyelamatkan diri dengan menggunakan perahu. Namun Tsunami akhirnya menyusul.
Peristiwa mengerikan secara bersamaan tersebut membunuh lebih dari 60 ribu
orang.
2)
27 Agustus 1883, letusan gunung Krakatau
memicu terjadinya tsunami yang menenggelamkan 36 ribu orang Indonesia yang
berada di pulau Jawa bagian barat dan utara Sumatera. Kekuatan gelombang
mendorong 600 ton blok terumbu karang menuju tepi pantai bersama dengan arus
tsunami yang besar.
3)
15 Juni 1896, gelombang setinggi 30
meter, disebabkan oleh gempa bumi menyapu pantai timur Jepang. Sebanyak 27 ribu
orang menjadi korban.
4)
1 April 1946, tsunami April Fool, dipicu
sebuah gempa yang terjadi di Alaska, membunuh 159 orang, dan kebanyakan berada
di kepulauan Hawaii.
5)
9 Juli 1958, diingat sebagai tsunami
terbesar yang pernah dicatat oleh masa modern, Gempa di Teluk Lituya Alaska
disebabkan oleh tanah longsor yang awalnya dipicu oleh gempa bumi berskala 8,3 skala
richter. Gelombang sangat tinggi, tetapi karena wilayah tersebut relatif
terisolasi dan kondisi geologinya unik maka tsunami tidak menyebabkan banyak
kerusakan. Tapi hanya menenggelamkan satu perahu dan membunuh dua orang
6)
22 Mei 1960, salah satu gempa besar yang
tercatat manusia terjadi di Chile sebesar 8,6 skala richter, menciptakan
tsunami yang menerjang pantai Chile dalam waktu kurang dari 15 menit. Gelombang
setinggi 25 meter membunuh 1500 orang di
Chile dan Hawaii,menjadi tsunami yang cukup besar.
7)
27 Maret 1964, dikenal sebagai gempa
bumi Good Friday Alaska, dengan kekuatan sekitar 8,4 skala richter menggulung
dengan kecepatan 400 mil per jam tsunami di Valdez Inlet dengan ketinggian 6,7
meter, membunuh lebih dari 120 orang.Sepuluh orang yang menjadi korban di kota
Crescent, di utara California, yang sempat menyaksikan gelombang setinggi 6,3
meter
8)
23 Agustus 1976, sebuah tsunami di barat
daya Filipina membunuh 8 ribu korban jiwa akibat gempa bumi yang terjadi 30
menit setelah adanya gempa.
9)
17 Juli 1998, sebuah gempa berkekuatan
7,1 skala richter menyebabkan tsunami di Papua Nugini yang membunuh 2200 orang
dengan sangat cepat.
10)
26 Desember 2004, gempa kolosal dengan
kekuatan 9,1 dan 9,3 skala richter setinggi 3,5 meter mengguncang Indonesia dan
membunuh 230 ribu jiwa, sebagian besar karena tsunami. Gempa tersebut dinamakan
sebagai gempa Sumatera-Andaman dan tsunami yang terjadi kemudian dikenal
sebagai tsunami lautan Hindia. Gelombang yang terjadi menimpa banyak belahan
dunia lain, sejauh hingga Nova Scotia dan Peru.
11)
2006 – 17 Juli, Gempa yang menyebabkan
tsunami terjadi di selatan pulau Jawa, Indonesia, dan setinggi maksimum
ditemukan 21 meter di Pulau Nusakambangan. Memakan korban jiwa lebih dari 500
orang. Dan berasal dari selatan kota Ciamis
12)
2007 – 12 September, Bengkulu, Memakan
korban jiwa 3 orang. Ketinggian tsunami 3-4 m.
13)
2010 – 27 Februari, Santiago, Chili,yang
memakan korban jiwa yang tidak sedikit.
14)
2010 –
http://id.wikipedia.org/wiki/26_Oktober”>26 Oktober,
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Mentawai”>Kepulauan
Mentawai, Indonesia,yang meluluh-lantahkan sebagian besar kepulauan Mentawai
dan memakan banyak korban jiwa.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut :
Tsunami adalah gelombang laut yang disebabkan oleh
gempa bumi , tanah longsor atau letusan gunung berapi yang terjadi di laut.
Terjadinya Tsunami diakibatkan oleh adanya gangguan
yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air meluap ke daratan, seperti
letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah
akibat gempa bumi bawah laut.
Dampak Tsunami sebagian besar mengakibatkan
kerusakan parah dan banyak menelan korban jiwa dan harta benda sehingga perlu
adanya upaya untuk menghadapi tsunami baik dalam keadaan waspada,persiapan,saat
terjadi tsunami dan setelah terjadi tsunami.
3.2
Saran
Untuk mengantisipasi datangnya tsunami yang sampai
saat ini belum bisa diprediksikan dengan tepat kapan dan dimana akan terjadi
maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
Selalu waspada dan memantau dengan aktif informasi
tentang bahaya tsunami dari pihak yang berwenang terhadap adanya potensi
tsunami terutama penduduk yang bermukim didekat pantai.
Menentukan tempat-tempat berlindung yang tinggi dan
aman jika terjadi tsunami.
Menyediakan persediaan makanan dan air minum untuk
keperluan darurat dan pengungsian.
Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi)
barang-barang yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian seperti perlengkapan
P3K atau obat-obatan..
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bmg.go.id/mekanisme_tsunami.
Diakses 26 Februari 2014
http://www.etipsbali.wordpress.com/persiapan_menghadapi_tsunami.Diakses
26 Februari 2014
http://www.sayakasihtahu.com/peristiwa_tsunami.Diakses
26 Februari 2014http://www.wikipedia.com/tsunami.Diakses 26 Februari 2014
No comments:
Post a Comment