MAKALAH
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
biologi tentang SISTEM REPRODUKSI MANUSIA.
Adapun makalah biologi SISTEM
REPRODUKSI MANUSIAini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini.Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu,
kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya
maupun segi lainnya.Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ilmiah biologi ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan
semoga dari makalah biologi ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga
dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Banjar, Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………. i
DAFTAR
ISI………………………………………………………… ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………….…………………………….. 1
1.2 Tujuan ……….……………………………….…………. 1
1.3 Rumusan Masalah..…………….……………………….. 1
BAB
II PEMBAHASAN MATERI
2.1 Organ Reproduksi Manusia.…….……………………… 2
2.2 Hormon-hormon
Yang berperan dalam
proses oogenesis………………………………………… 7
2.3 Kelainan
dan Penyakit pada Organ
Reproduksi Manusia……………………………………. 10
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………… 17
3.2 Saran………………………………………………….… 17
DAFTAR
PUSTAKA…….…………………………………………. 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Biologi
(ilmu hayat) adalah ilmu yang mengenai kehidupan.Istilah ini diambil dari
bahasa Belanda “Biologie”, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa
Yunani, bios (hidup) dan logos (lambang, ilmu). Dahulu sampai tahun 1970-an
digunakan istilah ilmu hayat (diambil dari bahasa Arab), artinya “ilmu
kehidupan”.
Objek
kajian biologi sangat luas dan mengcangkup semua makhluk hidup.Karenanya
dikenal berbagai cabang biologi yang menghususkan diri pada setiap kelompok
organisme, seperti botani, zoology, dan mikrobiologi.Berbagai aspek kehidupan
digali.Cir-ciri fisik dipelajari dalam anatomi sedang fungsinya dalam fisiologi;
perilaku dipelajari dalam etologi, interaksi antarsesama makhluk dengan alam
sekitar mereka dipelajari dalam ekologi.
Salah
satu yang dipelajari dalam anatomi fisiologi manusia adalah sistem reproduksi.
Dimana reproduksi adalah salah satu cara yang dilakukan oleh manusia untuk
mempunyai keturunan. Alat reproduksi pada manusia secara garis besar dibagi
atas dua yaitu alat reproduksi pria dan alat reproduksi wanita.
Alat
reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum, testis, saluran kelamin, kelenjar
kelamin. Sedangkan alat reproduksi wanita adalah bagian-bagian tubuh yang
berfungsi dalam proses melanjutkan keturunan. Bila tidak berfungsi maka dengan
sendirinya akan menghambat (mengganggu fungsi reproduksi wanita)
1.2 Tujuan Penulisan
a.
Agar
kita dapat mengetahui bagian-bagian dari sistem reproduksi pada manusia,
hormone yang berperan dalam proses oogenesis, serta penyakit yang mungkin
terjadi pada sistem reproduksi manusia.
1.3 Rumusan Masalah
a.
Apa
saja bagian-bagian reproduksi manusia?
b.
Apa saja hormon - hormon yang berperan
dalam proses oogenesis
c.
Apa
saja penyakit yang menyerang sistem reproduksi manusia?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Organ Reproduksi Manusia
Organ
reproduksi merupakan penyusun sistem reproduksi.Organ reproduksi manusia
dibedakan menjadi organ reproduksi pada pria dan wanita.Organ reproduksi pria
menghasilakan sperma dan organ reproduksi wanita menghasilkan ovum (sel telur).
1. Organ
Reproduksi Pria
Organ reproduksi pada pria dibedakan
menjadi dua, yaitu alat reproduksi luar dan organ reproduksi dalam.Organ reproduksi luar berupa penis
dan skrotum.Organ reproduksi dalam berupa testis, saluran kelamin, dan kelenjar
kelamin.
a. Organ
Reproduksi Bagian Luar
1) Penis
Penis merupakan alat untuk memasukan sperma ke dalam saluran
kelamin wanita.Di dalam penis terdapat tiga rongga.Dua rongga bagian atas
tersusun atas jaringan spons korpus kavernosa.Satu ronggabawahnya tersusun atas
jaringan spons korpus spongiosum.Korpus spongiosum membungkus uretra.Uretra
pada penis dikelilingi oleh pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.
2) Skrotum (kantong pelir)
Skrotum merupakan kulit terluar yang melindungi
testis.Skrotum berjumlah dua buah, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri.Antara
skrotum kanan dan skrotum kiri terdapat jaringan ikat dan otot polos.Adanya
otot polos mengakibatkan skrotum dapat mengerut dan mengendur.Dalam skrotum
terdapat otot lurik yang berfungsi mengatur suhu di sekitar testis agar selalu
stabil (pembentukan sperma memerlukan suhu sedikit di bawah suhu tubuh).
b. Organ
Reproduksi Bagian Dalam
1.
Testis
(Gonad Jantan)
Testis merupakan alat untuk
memproduksi sperma.Untuk memproduksi sperma diperlukan suhu yang sedikit lebih
rendah dari suhu tubuh.Dalam testis terdapat saluran-saluran halus yang disebut
saluran penghasil sperma (tubulus seminiferus).Dalam tubulus seminiferus inilah
terjadi pembentukan sperma.
2.
Saluran
kelamin
Saluran kelamin berfungsi
menyalurkan sperma dari testis ke luar tubuh.Saluran kelamin meliputi
epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra.
a) Epididimis
merupakan saluran berkelok-kelok dalam skrotum yang keluar dari testis.
Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sementara.Sperma yang
telah matang disalurkan menuju vas deferens.
b) Vas deferens merupakan
saluran yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas
deferens berfungsi sebagai saluran yang dilalui sperma dari epididimis menuju
vesikula seminalis (kantong sperma).
c) Saluran ejakulasi
merupakan saluran penghubung vesikula seminalis dengan uretra. Fungsi saluran
ejakulasi untuk mengeluarkan sperma menuju uretra.
d) Uretra merupakan saluran reproduksi terakhir. Fungsi
uretra sebagai saluran kelamin dari vesikula seminalis dan saluran urine dari
kantong kemih.
3. Kelenjar kelamin
Di dalam saluran kelamin, sperma
mengalami penambahan cairan-cairan kelamin.Cairan kelamin berguna untuk
mempertahankan hidup gerak sperma. Cairan-cairan kelamin dihasilkan oleh
vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper.
a) Vesikula seminalis
menghasilakan cairan yang berfungsi sebagi sumber energi dan untuk memudahkan
gerakan sperma.
b) Kelenjar prostat
menghasilkan cairan yang memberi suasana basa pada cairan sperma. Cairan
tersebut mengandung kolesterol, garam, dan fosfolipid.
c) Kelenjar cowper/kelenjar
bulbouretra yang menghasilkan cairan yang bersifat basa.
Terjadinya
spermatogenesis melibatkan spermatogonium, sel sertoli, dan sel ledyg yang
ketiganya terdapat
di dalam tubulus seminiferus ( saluran penghasil sperma):
a) Sel induk sperma (spermatogonium),
yaitu calon sperma.
b) Sel sertoli memberikan
nutrisi spermatozoa.
c) Sel leydig yang berfungsi
testosterone. Hormone ini berperan dalam
Hormon Reproduksi pada Pria
a. Hormone gonadotropin
Dihasilkan oleh
hipotalamus (di bagian dasar dari otak) yang merangsang kelenjar hipofisis
sebagian depan (anterior) agar mengeluarkan hormone FSH dan LH.
b. Follicle
Stimulating Hormon/FSH
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior.
FSH berfungsi untuk merangsang
perkembangan tubulus seminiferus dan sel Sertoli untuk menghasilkan
ABP (Androgen Binding Protein/protein
pengikat androgen) yang akan memacu pembentukan sperma.
c.
Luteinizing
Hormone/LH
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior.
Fungsi LH adalah merangsang sel-sel
interstial(sel Leydig) untuk
menghasilkan hormone testosterone.
d.
Hormone Testosterone
Testosterone adalah hormone yang berfungsi merangsang perkembanganorgan seks primer pada saat embrio belum lahir,
mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder pria seperti jambang, kumis, jakun, suara membesar, pertambahan
massa otot, dan perubahan suara.
Spermatogenesis
terjadi melalui tiga tahap, yaitu tahap penggandaan, tahap pertumbuhan, dan
tahap pematangan.
Pada proses spermatogenesis terjadi proses-proses dalam
istilah sebagai berikut :
Spermatositogenesis
(spermatocytogenesis)
adalah tahap awal dari spermatogenesis yaitu peristiwa pembelahan
spermatogonium menjadi spermatosit primer (mitosis), selanjutnya spermatosit
melanjutkan pembelahan secara meiosis menjadi spermatosit sekunder dan
spermatid. Istilah ini biasa disingkat proses pembelahan sel dari
spermatogonium menjadi spermatid.
Spermiogenesis (spermiogensis)
adalah peristiwa perubahan spermatid menjadi sperma yang dewasa. Spermiogenesis
terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari. Terbagi
menjadi tahap 1) Pembentukan golgi, axonema dan kondensasi DNA, 2) Pembentukan
cap akrosom, 3) pembentukan bagian ekor, 4) Maturasi, reduksi sitoplasma
difagosit oleh sel Sertoli.
Spermiasi(Spermiation) adalah peristiwa pelepasan sperma
matur dari sel sertoli ke lumen tubulus seminiferus selanjutnya ke
epididimidis.Sperma belum memiliki kemampuan bergerak sendiri
(non-motil).Sperma non motil ini ditranspor dalam cairan testicular hasil
sekresi sel Sertoli dan bergerak menuju epididimis karena kontraksi otot
peritubuler.Sperma baru mampu bergerak dalam saluran epidimis namun pergerakan
sperma dalam saluran reproduksi pria bukan karena motilitas sperma sendiri
melainkan karena kontraksi peristaltik otot saluran.
2. Organ
Reproduksi Wanita
Organ
reproduksi wanita terdiri atas organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.Organ
kelamin luar berupa vulva dan labium.Organ kelamin dalam berupa ovarium dan
saluran kelamin.
a.
Organ Reproduksi Bagian Luar
1) Vulva merupakan celah paling luar dari
alat kelamin wanita. Pada bagian dalam vulva terdapat saluran urine dan saluran
reproduksi.Pada daerah dekat ujung saluran kelamin terdapat hymen/selaput dara.Hymen
mengandung banyak pembuluh darah.
2) Labium merupakan bagian yang membatasi
Vulva. Ada dua macam labium, yaitu labium mayora (terletak di sebelah luar) dan
labium minora (terletak di sebelah dalam).Antara labium mayora dan minora
bagian atas terbentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris.Pada klitoris
terdapat korpus kavernosa yang mengandung banyak pembuluh darah dan ujung saraf
perasa.
b. Organ Reproduksi Bagian
Dalam
1)
Vagina merupakan saluran akhir organ reproduksi wanita. Vagina bermuara di
vulva.Vagina mengandung banyak lendir yang dihasilkan kelenjar Bartholin.Lender
ini berguna pada saat koitus dan mempermudah kelahiran bayi.
2)
Uterus merupakan rongga besar yang merupakan pertemuan oviduk kanan dan kiri.
Bagian terbawah uterus menyempit yang disebut serviks (leher rahim).Uterus
berfungsi sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga siap
lahir.Uterus dibatasi oleh dinding endometrium yang kaya pembuluh dara. Dinding
endometrium akan menebal ketika terjadi kehamilan.
3)
Oviduk atau tuba fallopi merupakan sepasang saluran yang ujungnya berbentuk
corong yang disebut infundibulum.
4)
Ovarium merupakan penghasil ovum. Terdapat dua buah ovarium, sebelah kiri dan
kanan.
Organ
kelamin wanita berfungsi menghasilkan ovum (sel telur).Sel telur terbentuk
melalui oogenesis yang terjadi di dalam ovarium.
Oogenesis adalah proses
pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Oogenesis dimulai dengan
pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia (tunggal: oogonium).
Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di
dalam ovari fetus perempuan. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua oogonia
yang bersifat diploid telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap
pembelahan. Semula oogonia membelah secara mitosis menghasilkan oosit
primer.Pada perkembangan fetus selanjutnya, semua oosit primer membelah secara
miosis, tetapi hanya sampai fase profase.Pembelahan miosis tersebut berhenti
hingga bayi perempuan dilahirkan, ovariumnya mampu menghasilkan sekitar 2 juta
oosit primer mengalami kematian setiap hari sampai masa pubertas. Memasuki masa
pubertas, oosit melanjutkan pembelahan miosis I. hasil pembelahan tersebut
berupa dua sel haploid, satu sel yang besar disebut oosit sekunder dan satu sel
berukuran lebih kecil disebut badan kutub primer.
Pada tahap selanjutnya,
oosit sekunder dan badan kutub primer akan mengalami pembelahan miosis II.
Pada saat itu, oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel, yaitu satu
sel berukuran normal disebut ootid dan satu lagi berukuran lebih kecil disebut
badan polar sekunder. Badan kutub tersebut bergabung dengan dua badan kutub
sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan badan kutub primer sehingga
diperoleh tiga badan kutub sekunder.Ootid mengalami perkembangan lebih lanjut
menjadi ovum matang, sedangkan ketiga badan kutub mengalami degenerasi
(hancur). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada oogenesis hanya
menghasilkan satu ovum.
2.2 Hormon - Hormon Yang Berperan Dalam proses Oogenesis
Proses pembentukan
oogenesis dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon, diantaranya:
Pada wanita usia
reproduksi terjadi siklus menstruasi oleh aktifnya aksis
hipothalamus-hipofisis-ovarium. Hipothalamus menghasilkan hormon GnRH
(gonadotropin releasing hormone) yang menstimulasi hipofisis mensekresi hormon
FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (lutinuezing hormone). FSH dan LH
menyebabkan serangkaian proses di ovarium sehingga terjadi sekresi hormon
estrogen dan progesteron. LH merangsang korpus luteum untuk menghasilkan
hormon progesteron dan meransang ovulasi. Pada masa pubertas, progesteron
memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.FSH merangsang ovulasi dan meransang
folikel untuk membentuk estrogen, memacu perkembangan folikel. Hormon prolaktin
merangsang produksi susu.
Mekanisme umpan balik
positif dan negatif aksis hipothalamus hipofisis ovarium.
Tingginya kadar FSH dan LH akan menghambat sekresi hormon GnRH oleh hipothalamus. Sedangkan peningkatan kadar estrogen dan progesteron dapat menstimulasi (positif feedback, pada fase folikuler) maupun menghambat (inhibitory/negatif feedback, pada saat fase luteal) sekresi FSH dan LH di hipofisis atau GnRH di hipothalamus.
Tingginya kadar FSH dan LH akan menghambat sekresi hormon GnRH oleh hipothalamus. Sedangkan peningkatan kadar estrogen dan progesteron dapat menstimulasi (positif feedback, pada fase folikuler) maupun menghambat (inhibitory/negatif feedback, pada saat fase luteal) sekresi FSH dan LH di hipofisis atau GnRH di hipothalamus.
Oosit
sekunder yang diovulasikan dari ovarium dilindungi oleh dua lapisan, lapisan
luar disebut Corona dan lapisan dalam di sebut Zona Pelusida. Oosit sekunder
menghasilkan senyawa fertilisin yang mempunyai fungsi berikut:
a.
Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat.
b.
Menarik secara komotaksis positif.
c.
Mengumpulkan sperma di sekeliling ovum.
c. Siklus
Menstruasi
Ovarium seorang wanita mampu
memproduksi sel telur setelah masa puber sampai dewasa subur, yaitu berkisar
antara umur 12 sampai dengan 50 tahun.Setelah sel telur habis diovulasikan,
maka seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi (haid), dan disebut masa
menopause.Pada masa menopause alat reproduksi tidak berfungsi lagi dan
mengecil, karena berkurangnya produksi hormon kelamin.
Menstruasi terdiri dari beberapa siklus yang selalu
dilalui.Mempelajari siklus menstruasi sangat dibutuhkan khususnya untuk
reporduksi.Karena, dengan mengetahui dan memahaminya, maka dapat dideteksi
kapan sel telur siap untuk dibuahi. Selain manusia, beberapa hewan
khususnya primate besar seperti monyet, gorilla dan siamang juga mengalami
siklus menstruasi.
Umumnya, siklus menstruasi pada wanita terjadi dalam rentang
waktu 28 hari, namun tidak menutup kemungkinan, antara satu wanita dengan
wanita lain memiliki rentang waktu siklus yang sama, dimana ada yang lebih
pendek yaitu 21 hari atau bahkan lebih panjang yaitu 30 hari. Lamanya masa
menstruasi cukup bervariasi antara 5 sampai 7 hari, tergantung hormonal wanita
tersebut. Berikut ini tahapan siklus menstruasi yang terjadi pada wanita setiap
1 periode siklus:
Fase
Menstruasi
Pada fase siklus menstruasi ini, dinding Rahim meluruh dan
keluar dari tubuh dalam bentuk darah. Peluruhan dinding rahim terjadi akibat
berkurangnya kadar hormone yang berperan dalam aktivitas seksual tubuh seperti
hormone esterogen dan progesterone. Fase untuk siklus menstruasi ini, terjadi
selama antara 1 hingga 7 hari.Namun tidak menutup kemungkinan lebih lama dari
itu untuk beberapa wanita tertentu. Selain itu, jumlah darah yang keluar pada
setiap menstruasi berbeda dari 10 mL hingga mencapai 80 mL setiap hari selama
waktu siklus menstruasi dengan pola: sedikit di waktu-waktu awal dan semakin
banyak di hari-hari berikutnya hingga semakin berkurang menjelang akhir fase.
Fase
Praovulasi
Pada fase ini dalam siklus menstruasi, ovum yang ada didalam
ovarium terbentuk dan mulai mematangkan
diri. Pematangan sel telur atau ovum ini dipicu oleh hormone yang bernama
hormone estrogen dimana semakin meningkat tingkat hormone esterogen, sel telur
di dalam ovarium semakin matang.Siklus menstruasi pada fase ini berlangsung
selama antara hari ke 7 singga hari ke 13.
Fase
Ovulasi
Didalam
fase ovulasi dalam siklus menstruasi, sel telur atau ovum berada dalam kondisi
yang sangat baik dan tepat untuk dibuahi. Dengan terjadinya pembuahan pada masa
ovulasi, maka wanita yang mengalami siklus menstruasi ini akan cenderung hamil.
Namun, hal itu tergantung pula dengan kondisi sel sperma yang datang.Jika sel
sperma tersebut cukup kuat untuk membuka dinding sel telur yang dirancang
sangat kuat, maka kehamilan dapat terjadi.
Pada
masa fase ovulasi di dalam siklus menstruasi inilah, wanita disebut berada pada
masa subur.Untuk pasangan suami istri yang sangat mendambakan kehadiran seorang
anak, maka inilah saat yang tepat meningkatkan frekuensi berhubungan seksual.
Agar tingkat keberhasilan untuk hamil lebih tinggi, maka perlu dideteksi kapan
tepatnya waktu subur sang istri dalam siklus menstruasi nya terjadi. Berikut
ini beberapa ciri-ciri yang dapat menjadi indikasi bahwa sang istri berada pada
masa subur yaitu adanya perubahan lender serviks, terjadi perubahan suhu basal
tubuh serta perubahan periode siklus menstruasi. Untuk lebih akurat,
pasangan dapat memanfaatkan alat pendeteksi masa subur yang saat ini banyak
dijual di pasaran maupun apotek-apotek.
Fase
Pascaovulasi
Fase ini merupakan fase atau masa di dalam siklus menstruasi
dimana ovum mengalami kemunduran jika fertilisasi atau pembuahan tidak terjadi.
Pada masa ini, hormone progesteron mengalami kenaikan sehingga
menyebabkan dinding endometrium semakin menebal. Penebalan ini mengindikasikan
kesiapan endometrium untuk menerima embrio untuk berkembang. Jika pembuahan
atau fertilisasi tidak terjadi dalam fase ini, maka siklus menstruasiakan berulang dengan kembali ke fase
menstruasi.
Mekanisme produksi sel telur oleh folikel diatur oleh hormon
yang dihasilkan hipofisis.Mekanisme produksi sel telur dan siklus menstruasi
adalah sebagai berikut.
-
Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone).Hormon
ini berfungsi untuk memacu pembentukan folikel dalam ovarium.
-
Folikel yang sedang tumbuh tersebut memproduksi hormon estrogen. Fungsi
hormon estrogen ialah:
·
merangsang pertumbuhan endometrium
dinding rahim
·
menghambat produksi FSH oleh
pituitari
·
memacu pituitari untuk memproduksi
hormon LH (Luteinizing Hormone).Keluarnya LH dari hipofisis menyebabkan
telur masak, dan keluar dari dalam folikel, peristiwa inilah yang disebut ovulasi.
-
Setelah telur masak dan meninggalkan ovarium, LH mengubah folikel menjadi badan
berwarna kuning yang disebut korpus luteum. Dan sekarang tidak mampu
memproduksi estrogen lagi, tetapi mampu memproduksi hormon progesteron.
Hormon progesteron berfungsi untuk mempercepat dan mempertahankan
pertumbuhan endometrium.
-
Bila sel telur yang keluar dari ovarium
tidak dibuahi, produksi estrogen terhenti. Hal ini menyebabkan kadar
estrogen dalam darah sangat rendah, akibatnya aktivitas hipofisis untuk
memproduksi LH juga menurun. Penurunan produksi LH menyebabkan korpus luteum
tidak dapat memproduksi progesteron. Tidak adanya progesteron dalam darah
menyebabkan penebalan dinding rahim tidak dapat dipertahankan, selanjutnya akan
luruh dan terjadilah pendarahan. Inilah yang disebut menstruasi.
-
Bila terjadi pembuahan sel telur oleh
sperma, maka zigot yang terbentuk akan melakukan nidasi / transplantasi
(penanaman diri) pada endometrium. Zigot akan berkembang menjadi embrio,
terus menjadi janin. Selanjutnya placenta janin yang terbentuk akan
menghasilkan HCG (Human Chorionic Gonadotropic) yang akan menggantikan
peran progesteron. Janin ini mendapat makanan dari tubuh induknya dengan
perantaraan plasenta (ari-ari / tembuni).
2.3 Kelainan
dan Penyakit pada Organ Reproduksi Manusia
Gangguan Kelainan pada Alat Reproduksi Pria Wanita dapat
mengalami gangguan, baik disebabkan oleh kelainan maupun penyakit.Penyakit pada
sistem reproduksi manusia dapat disebabkan juga oleh virus ataupun
bakteri.Penyakit yang menyerang sistem reproduksi manusia dinamakan juga
penyakit kelamin.Pada umumnya, penyakit kelamin ditularkan melalui hubungan
seksual.Penyakit tersebut dapat menyerang pria maupun wanita.
1. Hipogonadisme
Hipogonadisme
adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon,
seperti hormon androgen dan testoteron.Gangguan ini menyebabkan infertilitas,
impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan.Penanganan dapat dilakukan
dengan terapi hormon.
2. Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari
satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada
waktu bayi.Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic
gonadotropin untuk merangsang terstoteron.Jika belum turun juga, dilakukan
pembedahan.
3. Uretritis
Uretritis
adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang
air kecil.Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia
trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
4. Prostatitis
Prostatitis
adalah peradangan prostat yang sering disertai dengan peradangan pada
uretra.Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat menghambat uretra sehingga
timbul rasa nyeri bila buang air kecil.Penyebabnya dapat berupa bakteri,
seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
5. Epididimitis
Epididimitis
adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria.Organisme
penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
6. Orkitis
Orkitis
adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis.Jika terjadi
pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
7. Anorkidisme
Anorkidisme
adalah penyakit dimana testis hanya bejumlah satu atau tidak ada sama sekali.
8. Hyperthropic prostat
Hyperthropic
prostat adalah pembesaran kelenjar prostat yang biasanya terjadi pada usia-usia
lebih dari 50 tahun.Penyebabnya belum jelas diketahui.
9. Hernia inguinalis
Hernia
merupakan protusi/penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding
rongga yang bersangkutan.
10. Kanker prostat
Gejala
kanker prostat mirip dengan hyperthropic prostat. Menimbulkan banyak kematian
pada pria usia lanjut.
11. Kanker testis
Kanker testis adalah pertumbuhan
sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar), yang bisa menyebabkan testis
membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dalam skrotum (kantung zakar).
12. Impotensi
Impotensi yaitu ketidakmampuan
ereksi ataupun mempertahankan ereksi penis pada pada hubungan kelamin yang
normal.
13. Infertilitas (kemandulan)
Yaitu
ketidakmampuan menghasilkan ketururan.Infertilitas dapat disebabkan faktor di
pihak pria maupun pihak wanita.Pada pria infertilitas didefinisikan sebagai
ketidakmampuan mengfertilisasi ovum. Hal ini dapat disebabkan oleh:
- Gangguan spermatogenesis, misalnya karena testis terkena
sinar radio aktif, terkena racun, infeksi, atau gangguan hormon
- Tersumbatnya saluran sperma
- Jumlah sperma yang disalurkan terlalu sedikit
14. Gangguan menstruasi
Gangguan
menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan
amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia
17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amenore sekunder adalah tidak
terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah
mengalami siklus menstruasi.
15. Kanker vagina
Kanker
vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi
yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan
kemoterapi dan bedah laser.
16. Kanker serviks
Kanker
serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel
serviks.Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium,
sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
17. Kanker ovarium
Kanker
ovarium memiliki gejala yang tidak jelas.Dapat berupa rasa berat pada panggul,
perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan vagina
abnormal.Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.
18. Kanker rahim
Kanker
rahim (uterus) atau yang sebenarnya adalah kanker jaringan endometrium adalah
kanker yang sering terjadi di endometrium, tempat dimana janin tumbuh, sering
terjadi pada wanita usia 60-70 tahun.
19. Kanker payudara
Yaitu
tumor yang bersifat ganas.Kanker payudara banyak terdapat pada wanita yang
telah menopause.Pengobatannya dengan operasi, sinar radio aktif, dan
obat-obatan.
20. Fibroadenoma
Yaitu
tumor yang bersifat jinak.Gejalanya berupa benjolan kenyal pada
payudara.Pengobatannya dengan operasi.
21. Endometriosis
Endometriosis
adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat
tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di
paru-paru.Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan
nyeri pada masa menstruasi.Jika tidak ditangani, endometriosis dapat
menyebabkan sulit terjadi kehamilan.Penanganannya dapat dilakukan dengan
pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.
22. Infeksi vagina
Gejala
awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina
menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan
kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau bakteri.
23. Condyloma
Yaitu
tumbuhnya bejolan keras berbungkul seperti bunga kol atau jengger ayam atau
dikenal sebagai kutil kelamin.Kutil kelamin atau condyloma merupakan penyakit
menular seksual yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV), atau virus
yang menyebabkan keganasan pada jaringan.Penyakit ini ditularkan melalui kontak
langsung secara seksual dengan penderita HPV lainnya. Penyakit ini ditemukan di
seputar alat kelamin bagian luar, di dalam liang vagina, di sekitar anus,
hingga mulut rahim. Jika sampai menginfeksi leher rahim, dapat menyebabkan
kanker mulut rahim atau kanker serviks.Kutil kelamin dapat diobati dengan obat
oles, suntik, maupun tindakan operasi.Untuk tindakan operatif dapat dilakukan
dengan menggunakan alat kotter (pemotong) oleh tenaga medis.Pengobatan bisa
dilakukan dengan obat topikal (oles).
24. Bartolinitis
Yaitu
infeksi pada kelenjar bartolin.Bartolinitis dapat menimbulkan pembengkakan pada
alat kelamin luar wanita.Biasanya, pembengkakan disertai dengan rasa nyeri
hebat bahkan sampai tak bisa berjalan.Juga dapat disertai demam, seiring
pembengkakan pada kelamin yang memerah.Bartolinitis disebabkan oleh infeksi
kuman pada kelenjar bartolin yang terletak di bagian dalam vagina agak
keluar.Penyakit ini disebabkan oleh Chlamydia, Gonorrhea, dsb.Bartolinitis
dapat menyumbat mulut kelenjar tempat diproduksinya cairan pelumas
vagina.Akibat penyumbatan ini, lama kelamaan cairan memenuhi kantong kelenjar
sehingga disebut sebagai kista (kantong berisi cairan).Untuk mengatasinya,
pemberian antibiotik untuk mengurangi radang dan pembengkakan. Jika terus berlanjut,
dokter akan melakukan tindakan operatif untuk mengangkat kelenjar yang
membengkak.
25. Vulvovaginatis
Merupakan
suatu peradangan pada vulva dan vagina yang sering menimbulkan gejala keputihan
(flour albus) yaitu keluarnya cairan putih/putih kehijauan dari vagina.Penyakit
ini dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme misalnya Gardnerella
vagimalis, Trichomonas vaginalis, Candida albicans, virus herpes, Candyloma
accuminata, dll.
26. Candidiasis / keputihan
Yaitu
munculnya gumpalan seperti endapan susu berwarna putih. Disebabkan karena
infeksi jamur Candida albicans.Keputihan ini dapat muncul akibat
ketidakseimbangan hormonal yang disebabkan oleh kegemukan, pasca menstruasi,
kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi hormonal, pengunaan obat-obatan steroid,
kondisi organ intim yang terlalu lembap, dan lainnya.Juga bisa merupakan akibat
dari gula darah yang tidak terkontrol.Penanganan untuk candidiasis cukup dengan
menjaga kebersihan dan kelembapan organ intim wanita.Peggunaan sabun khusus
pembersih vagina dan menjaga agar di bagian intim tak terlalu lembap bisa
dilakukan.Namun, jika memang tak tertahankan dan menimbulkan gatal yang amat
sangat, dapat diberikan obat antijamur misalnya triazol atau imidazol.
27. Kista ovarium
Kista
ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau
ovarium.Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang terbentuk
dari lapisan terluar dari ovarium.
28. Infertilitas (kemandulan)
Pada
wanita infertilitas disebabkan oleh:
- Kerusakan pada ovarium karena infeksi, racun, atau sinar
radio aktif sehingga pembentukan ovum terganggu
-
Penyumbatan pada tuba fallopi
-
Gangguan sistemik, misalnya gangguan hormon, diabetes mellitus, dsb
Sexually
Transmitted Disease
Selain
kelainan-kelainan di atas, ada juga beberapa penyakit yang ditularkan melalui
hubungan kelamin (Sexually Transmitted Disease), yaitu:
29. Syphilis
Syphilis
ialah penyakit menular yang disebabkan oleh suatu bakteri berbentuk spiral
yaitu Treponema pallidum.Penyakit ini dapat menyerang berbagai organ dalam
tubuh, dapat ditularkan melalui hubungan seksual atau badaniah yang intim
(misalnya ciuman), melalui transfusi darah, serta melalui plasenta dari ibu ke
bayinya.
30. Gonorrhoea
Gonorrhoea
ialah suatu penyakit akut yang menyerang selaput lendir dari uretra, serviks,
rectum, kadang-kadang mata.Penyakit ini disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae.
31. Herpes Simplex Genitalis
Merupakan
gangguan pada bagian luar kelamin berupa gelembung-gelembung berisi
cairan.Gelembung air diakibatkan karena infeksi virus Herpes (HSV2).Gejalanya
dapat berupa demam dan menimbulkan sensasi perih bila tersentuh.Bila
menginfeksi sampai bagian dalam organ intim wanita, virus ini bisa menyebabkan
nyeri sendi hingga rasa pegal di area pinggang.Pengobatan penyakit ini dengan
obat antivirus.Pencegahannya dilakukan dengan menjaga daerah organ intim agar
tidak terlalu lembap dan tetap bersih.
32. Penyempitan Saluran Telur/ Oviduck
Kelainan
ini merupakan faktor bawaan, tetapi adapula yang disebabkan karena infeksi
kuman tertentu. Saluran oviduk yang sempit akan membuat sperma sulit untuk
menjangkau bagian dalam saluran tersebut, sehingga menyebabkan pembuahan sulit
terjadi.
33. Gonorhoe (Kencing Nanah)
Merupakan
penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.Penyakit
kelamin ini bisa menular melalui seks bebas.Gejalanya adalah keluar cairan
berwarna putih, rasa nyeri pada saat buang air kecil, pada pria mulut uretra
bengkak dan agak merah.
34. HIV (AIDS)
Merupakan
penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga dalam waktu yang lama,
penderita tidak memiliki sistem kekebalan tubuh.Akibatnya, penderita dapat
terbunuh oleh infeksi penyakit ringan, seperti flu atau tifus.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang kita bahas di atas dapat disimpulkan
bahwa:
Reproduksi
adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.Tujuannya
adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak
punah.Pada manusia untuk mengahasilkan keturunan yang baru diawali dengan
peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia
dilakukan dengan cara generative atau seksual.
3.2 Saran
Semoga
makalah yang saya susun ini dapat sangat bermanfaat bagi para pembaca, dan
dapat memberikan pengetahuan seddikit tentang reproduksi yang
dialami manusia, dan berbagai macam penyakit yang bisa terjangkit pada
sistem reproduksi.Saya mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan baik dari segi penulisannya, bahasa dan lain sebagainnya.Untuk
itu saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat saya harapkan agar dapat
terciptannya makalah yang baik yang dapat memberi pengetahuan yang benar kepada
penmbaca.Pesan dari saya mulailah membaca dari hal yang kecil untuk dapat mengetahui
lebih banyak hal yang belum anda ketahui. Dan jadikanlah membaca sebagai
kebiasaan anda, karna melalui membaca akan membuka lebih banyak gerbang ilmu
untuk diri anda.
DAFTAR
PUSTAKA
No comments:
Post a Comment