PENDIDIKAN
JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan Rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya
semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang saya miliki sangat kurang.Oleh kerena itu saya harapkan kepada
para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………..………... i
DAFTAR
ISI………………………………………………………..………. ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang ………………………………………….……… 1
1.2 Rumusan
Masalah ..…………………………………………….. 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Renang….………………………………………..…… .. 2
2.2 Teknik-Teknik Renang……………………………………… .. 2
2.3 Gaya-Gaya Renang……………………………………………. 3
2.4 Peraturan Perlombaan Renang………………………………… 11
BAB
III PENUTUP
3.1
Penutup………………………………………………………… 23
3.2 Saran……………………………………..……………………. 23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air.Berenang biasanya dilakukan tanpa
perlengkapan buatan.Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga.Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke
tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
Berenang
untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang.Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi.Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir
semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun
beberapa masalah yang dapat dirumuskan dalam pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1.
Bagaimana
sejarah adanya renang ?
2.
Apa
saja teknik-teknik renang ?
3.
Apa
saja gaya-gaya renang ?
4.
Bagaimana
peraturan dalam perlombaan renang?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sejarah Renang
Manusia
sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan
tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di "gua
perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf
Kebir, Mesir barat daya.Catatan tertua mengenai
berenang berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut
tentang berenang adalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab (Kitab Yehezkiel 47:5, Kisah Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan hikayat-hikayat lain.Pada 1538, Nikolaus Wynmann seorang profesor
bahasa dari Jerman menulis buku mengenai renang yang pertama, Perenang atau
Dialog mengenai Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über
die Schwimmkunst).
Perlombaan
renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Saat itu, sebagian besar peserta berenang dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau
disebut gaya
trudgen dalam
perlombaan renang di dunia Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebassuku Indian di Amerika Selatan. Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade. Persatuan
renang dunia, Federation
Internationale de Natation (FINA) dibentuk pada 1908.Gaya kupu-kupu yang pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada
diterima sebagai suatu gaya tersendiri pada tahun 1952.
2.2 Teknik Renang
Bagi Anda
yang ingin memulai berenang dengan melakukan gaya dada, berikut cara yang dapat
diberikan: Gerakan Kaki Untuk berenang dengan menggunakan gaya dada, Tekukkan
dengkul kaki Anda ke dalam. kemudian pantulkan (tendang lurus dengan posisi
kedua kaki renggang atau terbuka). Usahakan kaki tetap lurus, lalu rapatkan
(pastikan telapak kaki kiri dan kanan agak bersentuhan). Lakukan cara tersebut
berulang-ulang. Gerakan tangan Tempelkan kedua telapak tangan (seperti hendak
bersalaman) dan luruskan di atas kepala.Lalu, tarik tangan ke samping kanan dan
kiri, tetapi tak perlu terlalu ke samping (cukup tarik ke samping selebar bahu
dan selebihnya tarik ke bawah).Setelah itu, luruskan kembali tangan
Anda.Gerakan kombinasi dan mengambil nafas Untuk melakukan gerakan kombinasi, Anda
bisa melakukan gerakan tangan dan kaki secara bergantian.Untuk mengambil nafas,
lakukan saat gerakan tangan ke samping kanan dan kiri, lalu dongakkan kepala ke
atas sambil mengambil nafas.
2.3
Gaya renang
Dalam
renang untuk rekreasi, orang berenang dengan gaya dada, gaya punggung, gaya bebas dan gaya kupu-kupu. Gaya renang yang dilombakan dalam perlombaan renang adalah
gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Dalam lomba renang
nomor gaya bebas, perenang dapat menggunakan berbagai macam gaya renang,
kecuali gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu. Tidak seperti halnya gaya
dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang
Internasional
tidak mengatur teknik yang digunakan dalam nomor renang gaya bebas.Walaupun demikian, hampir semua perenang berenang dengan gaya krol, sehingga gaya krol (front crawl) digunakan hampir
secara universal oleh perenang dalam nomor renang gaya bebas.
1.
Gaya
bebas
Penggambaran gaya bebas
Teknik Renang Gaya Bebas merupakan
salah satu Informasi Terbaru untuk anda pencinta Olah Raga Renang atupun untuk
anda yang mulai dari Teknik Renang Dasar yang menuju ke tahap Teknik Renang
Gaya Bebas untuk tahap pemantapan belajar renang anda. Oke, simak aja dan pelajari
Teknik Renang Gaya Bebas yang kami berikan untuk anda.
Body Streamline
Pertama dan yang paling utama, Anda
harus senantiasa berada dalam posisi streamline selama berenang. Posisi
streamline akan meminimalkan tahanan air. Ya, tubuh Anda harus streamline mulai
dari ujung jari tangan Anda sampai ujung jari kaki Anda. Dan agar posisi
streamline ini bisa tercapai setiap saat, maka yang harus Anda lakukan adalah:
1. Posisi
kepala Anda harus streamline dengan badan.
Telinga
Anda harus segaris dengan badan Anda.Caranya, selama berenang, celupkan kepala
kedalam air.Hadapkan wajah ke dasar kolam, dengan pandangan mata ke bawah,
sedikit kedepan.Demikian pula sewaktu mengambil nafas, jangan mengangkat
kepala.Cukup mulut Anda berada diatas permukaan air, dan satu telinga Anda
tetap tercelup kedalam air.Jika kedua telinga keluar dari air, berarti salah.
2. Sewaktu
ekstensi, lengan Anda harus berada dalam posisi horizontal kearah depan.
Jangan
sampai lengan Anda turun. Jadi, ketika satu lengan Anda melakukan catch, pull,
dan recovery, lengan Anda yang lain tetap rata dengan permukaan air.
3. Jangan
menekuk tungkai.
Gerakan
kaki Anda berasal dari paha, bukan hanya gerakan betis Anda.Yang juga penting
adalah untuk mengunci punggung kaki Anda agar segaris dengan tungkai Anda
(seperti yang biasa dilakukan oleh seorang penari balet atau seorang pesenam).
Body Rotation
Selama
berenang gaya bebas, tubuh Anda harus bisa menyerupai balok kayu yang oleng ke
kiri dan ke kanan, terhadap sumbu aksialnya. Dan keolengan tubuh ini tidak
hanya terjadi pada dada Anda, tetapi semua bagian tubuh Anda.Mulai dari kepala,
dada, perut, pinggang, dan tungkai.Sewaktu lengan kiri Anda berekstensi, tubuh
Anda miring ke kanan, tubuh bagian kanan naik.Sebaliknya, sewaktu lengan kanan
Anda berekstensi, tubuh Anda miring ke kiri, tubuh bagian kiri Anda naik.Ayunan
tungkai Anda juga harus mengikuti keolengan ini.Untuk mudah melakukan hal ini,
latihlah tungkai Anda untuk bisa melakukan ayunan kaki menyamping.
Dengan
body rotation yang sempurna, Anda pun akan mudah dalam mengambil nafas. Anda
tidak perlu menolehkan kepala untuk mengambil nafas.Anda cukup memanfaatkan
keolengan tubuh Anda untuk mengambil nafas.Ingat, Anda tidak perlu mengeluarkan
kepala Anda terlalu banyak keatas permukaan air.Keluarkan sedikit saja,
sesedikit mungkin, yang penting sudah bisa untuk mengambil nafas.
Efisienkan Fase
Ekstensi
Anda
akan bisa menambah efisiensi gaya bebas Anda, atau dengan kata lain, menambah
jarak per langkah, dengan cara meluncur (gliding) sewaktu fase ekstensi. Seusai
pull, lengan Anda langsung melakukan recovery. Nikmati recovery, dan pada saat
yang sama lengan ekstensi Anda lurus ke depan, rata dengan permukaan air,
seolah-olah hendak meraih benda yang jauh yang ada di depan Anda. Saat inilah tubuh
Anda meluncur dalam posisi badan sedikit oleng.
Efisienkan Kayuhan
Kayuhan
adalah sumber utama propulsi (gaya dorong) Anda. Karena itu, mengefisienkan
gerakan ini sangatlah penting. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1.
Lengan pengayuh. Ada dua cara untuk
menggerakkan lengan pengayuh, atau kombinasi diantara keduanya. Yang pertama
adalah dengan gerakan S. Caranya pertama-tama gerakkan tangan kearah luar, lalu
masuk ke arah perut, dan lalu keluar lagi ke sisi paha. Ini adalah cara yang
lebih tradisional. Cara yang kedua adalah dengan gerakan high-elbow catch.
Yaitu dengan menjaga lengan atas senantiasa tinggi, dan tidak turun (drop).
Caranya adalah dengan menjaga agar lengan atas Anda senantiasa berjauhan dengan
ketiak Anda. Cara kedua ini dipakai oleh Grant Hackett. Yang paling ideal
barangkali adalah gabungan dari keduanya. Maksudnya, catch dilakukan dengan
high-elbow, lalu pull dilakukan dengan menggerakkan lengan kearah perut, lalu
keluar menuju sisi paha, sehingga membentuk huruf S. Adapun saya sendiri lebih
suka kayuhan lurus high-elbow ala Grant Hackett.
2.
Jari-jari tangan. Jangan sampai Anda
membuka jari-jari tangan Anda, karena hal itu akan mengurangi gaya dorong yang
timbul. Yang benar, rapatkanlah satu sama lain, ketika tangan Anda melakukan kayuhan
dan ekstensi. Satu-satunya saat dimana Anda tidak harus melakukannya adalah
ketika tangan Anda melakukan recovery.
3.
Lakukan kayuhan mulai dari saat
berakhirnya ekstensi sampai dengan tangan Anda melampaui sisi paha Anda. Jangan
sekali-kali mengeluarkan tangan Anda sebelum tangan Anda menyentuh sisi paha
Anda, meskipun Anda kelelahan.
High Elbow Recovery
Sebetulnya,
tidak ada cara yang baku untuk melakukan recovery. Namun, cara yang paling
tradisional dan yang paling disarankan adalah dengan metode high-elbow
recovery. Maksudnya, selama gerakan recovery, sikut Anda adalah titik tertinggi
dari lengan Anda. Dengan metode ini, Anda akan terhindar dari over-reach atau
over-extension.
Gerakan Kaki
Gerakan Kaki
Sebetulnya
gerakan kaki gaya bebas ada dua macam: gerakan kaki untuk tujuan sprint, dan
gerakan kaki untuk distance-swimming. Untuk sprint, Anda akan menggerakkan kaki
Anda dengan frekuensi yang lebih tinggi, untuk menambah gaya dorong Anda. Namun
pada distance-swimming, gerakan kaki Anda pada dasarnya hanya berfungsi untuk
menjaga agar bagian bawah tubuh Anda tetap mengapung rata dengan permukaan air
(steramline). Untuk itu, Anda menggerakkan tungkai Anda dengan santai. Apapun
jenis gerakan kakinya, ada satu hal yang harus Anda perhatikan: jangan menekuk
lutut Anda, dan jangan mengayunkan tungkai Anda terlalu lebar. Anda sama sekali
tidak perlu mengayunkan kaki Anda terlalu lebar karena hal itu sama sekali
tidak bermanfaat, dan hanya akan buang-buang tenaga saja.
2. Gaya dada
Penggambaran
gaya dada
Gerakan kaki
1. Tekukkan dengkul kaki kedalam
2. Kemudian pantulkan (tendang lurus
dengan posisi kedua kaki renggang/ terbuka)
3. Kaki tetap lurus, kemudian rapatkan
(pastikan telapak kaki kiri dan kanan agak bersentuhan)
4. Ulangi langkah di atas dengan urutan
tekuk, tendang, rapatkan, tekuk, tendang, rapatkan.
Gerakan tangan
1. Tempelkan kedua telapak
tangan(seperti hendak bersalaman) dan luruskan di atas kepala
2. Kemudian tarik tangan ke samping
kanan dan kiri, tetapi tidak perlu terlalu ke samping (cukup tarik ke samping
selebar bahu dan selebihnya tarik ke bawah
3. Luruskan tangan kembali.
4. Dan ulangi dengan urutan luruskan
tangan di atas kepala, gerakkan tangan ke samping kiri dan kanan,
Gerakan kombinasi + mengambil nafas
1. Lakukan gerakan tangan dan kaki
secara bergantian.
2. Untuk mengambil nafas lakukan saat
gerakan tangan ke samping kiri dan kanan, lalu dongakkan kepala keatas sambil
mengambil nafas
Tips berenang gaya dada :
-
Mulialah
belajar dengan berpegangan pada pinggir kolam terlebih dahulu, sambil gerakkan
kaki seperti di atas. Terus ulangi gerakan kaki, sampai benar-benar lancar.
-
Lalu
lanjutkan dengan menyeberangi kolam, tetap dengan gerakan kaki seperti teknik
diatas. Untuk dapat menyeberangi kolam, Anda dapat berpegang pada tangan teman
atau menggunakan ban pelampung. Untuk anak-anak, orang tua / pelatih
renang dapat membantu memegang tangan.
-
Saat
melakukan gerakan kaki, kaki justru seringkali tidak mengapung di atas
permukaan air (kaki terlalu ke bawah) hal ini disebabkan karena kepala tidak
masuk ke dalam air. Maka, saat berlatih kaki ini lebih baik untuk
sekaligus dibarengi dengan berlatih gerakan kepala untuk mengambil nafas
nantinya. Latihan dapat dilakukan dengan cara memasukkan kepala ke dalam air
selama melakukan gerakan kaki dan menaikkan kepala hanya bila hendak mengambil
nafas.
-
Jika
Anda sudah lancar melakukan gerakan kaki sambil berlatih mengambil nafas, maka
mulailah berlatih mengapungkan badan (seperti posisi meluncur) lebih ke tengah
kolam. Lalu lakukan gerakan kaki sesuai dengan teknik gaya dada seperti
di atas sampai ke pinggir kolam. Lakukan berulang kali sampai benar-benar lancar
-
Setelah
menguasai gerakan kaki, saatnya Anda mulai belajar menggerakkan tangan.
Lakukan tahapan dengan 2 atau 3 kali gerakan kaki, kemudian baru gerakkan
tangan sesuai dengan teknik di atas. Kombinasikan gerakan tangan dan kaki,
seterusnya sampai benar-benar lancar.
-
Bila
dirasa cukup lancar, Anda dapat memulai belajar mengambil nafas. Lakukan
dengan yakin dimulai ketika tangan bergerak ke samping, maka naikkan kepala
sedikit ke atas permukaan air dan langsung ambil nafas. Dan seterusnya, sampai
jarak yang Anda inginkan.
-
Lakukan
tahapan ini dengan mengambil jarak lebih ketengah kolam, terus pelan-pelan
semakin ketengah, sampai lancar melakukan gerakan kombinasi selebar kolam.
-
Bila
gerakan sudah lancar dan jarak tempuh sudah semakin jauh, maka Anda dapat
memulai menyempurnakan gerakan gaya dada Anda. gerakan kaki dan tangan
bergantian yaitu 1 kali gerakan kaki, 1 kali gerakan tangan dan ambil nafas.
Sebaiknya, jangkauan tangan jangan terlalu lebar, melainkan agak ke bawah (hal
ini memudahkan gerakan dan akan memberikan dorongan yang lebih kuat untuk
memudahkan Anda saat mengambil nafas).
3. Gaya punggung
Penggambaran
gaya punggung
1.
Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan
sebagai nomor baru renang Olimpiade. Gaya punggung adalah gaya berenang yang
sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali diperlombakan di Olimpiade Paris
1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang diperlombakan setelah
gaya bebas. Merupakan gaya yang paling berbeda dengan yang lainnya karena kita
dengan posisi wajah menghadap ke atas, sehingga kita tidak bisa melihat ke
depan.
1. Gerakan kaki
1. Gerakan kaki
a.
Kaki kanan dan kiri digerakkan naik turun
secara bergantian (seperti orang yang sedang berjalan /seperti gaya bebas
tetapi dengan posisi wajah menghadap ke atas)
b.
Kaki digerakkan bergantian dengan cukup
cepat agar arah renang Anda tidak melenceng/berbelok
2.
Gerakan tangan
a.
Posisi awal satu tangan lurus di atas
kepala
b.
Kemudian langsung mengayuh ke belakang
menuju pinggang
c.
Kemudian angkat keluar dari permukaan air
dan kembalikan ke posisi awal
d. Lakukan
hal yang sama dengan tangan yang satunya
Jadi tangan kiri dan kanan bergerak secara bergantian, ketika tangan kiri keluar dari dalam air, tangan kanan masuk ke dalam air, begitu seterusnya
Jadi tangan kiri dan kanan bergerak secara bergantian, ketika tangan kiri keluar dari dalam air, tangan kanan masuk ke dalam air, begitu seterusnya
3.
Gerakan kombinasi tangan, kaki &
mengambil nafas.
Kaki terus bergerak seperti pada point 1 di atas.
Dengan gaya ini, tidak akan ada masalah kesulitan dalam pengambilan nafas karena wajah kita berada di atas air.
Mungkin yang jadi masalah adalah apakah kita sudah sampai ujung kolam atau belum, karena kita tidak bisa melihatnya (mata kita menghadap ke atas). Hal ini bisa diatasi dengan menghitung gerakan tangan.
Kaki terus bergerak seperti pada point 1 di atas.
Dengan gaya ini, tidak akan ada masalah kesulitan dalam pengambilan nafas karena wajah kita berada di atas air.
Mungkin yang jadi masalah adalah apakah kita sudah sampai ujung kolam atau belum, karena kita tidak bisa melihatnya (mata kita menghadap ke atas). Hal ini bisa diatasi dengan menghitung gerakan tangan.
Tips :
1)
Posisi kaki jangan terlalu di permukaan
air, melainkan agak ke dalam masuk ke dalam air (hal ini akan membantu
kecepatan ..juga memudahkan kepala tetap berada di atas)
2)
Kaki terus bergerak, jangan berhenti (hal
ini agar arah renang kita tidak melenceng/berbelok).
3)
Telapak kaki agak diluruskan sedemikian
rupa sehingga menjadi lurus / sejajar dengan tulang kaki
4)
Posisi kedua kaki berdekatan satu dengan
yang lainnya.
5)
Dagu agak didekatkan ke dada, hal ini akan
membantu kecepatan dalam berenang.
6)
Gerakan tangan ketika masuk ke dalam air,
maka sisi telapak tangan yang masuk ke dalam air terlebih dulu (hal ini
memperkecil tahanan dari air)
4. Gaya kupu-kupu
Penggambaran
gaya kupu-kupu
·
Tangan
lurus di atas kepala, telapak tangan berdekatan tetapi tidak menempel
·
Tarik
tangan secara bersamaan ke bawah hingga berada di belakang, berada di sisi
pinggang
·
Angkat
tangan dari dalam air ke permukaan air secara bersamaan
·
Ayunkan
tangan kembali ke depan hingga ke posisi awal dan ulangi gerakan di atas
·
Beberapa
pelatih menyarankan agar gerakan tangan dalam air menyerupai huruf S, ini
ditujukan agar dorongan yang dihasilkan lebih kuat
·
Sedangkan
gerakan tangan yang biasa membuat gerakan tangan lebih cepat dengan kuantitas
gerakan lebih banyak
Gerakan Kaki pada Renang Gaya Kupu – Kupu
·
Kaki
lurus dengan posisi yang berdekatan (rapat), lutut tidak ditekuk
·
Gerakan
kaki secara bersama – sama ke atas hingga berada di permukaan air, namun tidak
berlebihan cukup sedikit kelaur dari permukaan air
·
Jatuhkan
kembali kaki ke dalam air secara bersamaan hingga kaki mampu menghasilkan gaya
dorong ke depan dan pinggang terdorong naik ke atas
·
Dan
kaki berada di posisi awal
·
Bila
ingin menambah kecepatan renang, lakukan gerakan kaki dan gerakan tangan
sebanyak 2 – 3 set baru kemudian ambil napas
Mengambil Napas
·
Pada
gaya kupu – kupu, kesempatan untuk mengambil napas sangatlah minim, jika kita
terlalu sering mengangkat kepala untuk mengambil napas, maka kecepatan dan
kestabilan gerakan bisa terganggu.
·
Ketika
kepala berada di atas permukaan air untuk mengambil napas, letakan dagu sedikit
menempel ke dada, hal ini bisa membuat daya luncur semakin kuat
Dan hal yang perlu diingat dalam
menggunakan gaya kupu – kupu adalah selalu posisikan badan di permukaan air,
jangan sampai tubuh berada terlalu dalam.
2.4 Peraturan Perlombaan Renang
1.
Seri (Heats)
a.
Catatan waktu terbaik perenang dalam perlombaan selama
12 bulan terakhir (dihitung dari tanggal pendaftaran berakhir),
harus dicantumkan dalam formulir pendaftaran
dan oleh Panitia Pelaksana didaftar secara
berurutan. Perenang yang tidak mencantumkan catatan
waktunya, harus dianggap sebagai perenang dengan waktu terlambat dan
harus ditempatkan pada urutan paling akhir dalam daftar. Penempatan dalam
urutan bagi perenang dengan catatan waktu yang sama atau bila lebih dari
satu perenang tidak memberikan catatan
waktunya, haruslah ditentukan dengan
undian. Penempatan perenang perenang dalam lintasan harus dengan
mengikuti ketentuan yang diatur dalam SW3.1.2 di bawah. Perenang
haruslah ditempatkan dalam seri seri
penyisihan berdasarkan catatan waktu yang diberikan dengan
pengaturan sebagai berikut :
·
Bila hanya satu seri maka diatur sebagai
suatu final.
·
Bila 2 Seri, perenang
tercepat (1) harus ditempatkan dalam seri
kedua, yang tercepat berikutnya (2) dalam seri pertama, yang
tercepat berikutnya lagi (3) dalam seri kedua, yang berikutnya lagi (4) dalam
seri pertama, dan seterusnya.
·
Bila tiga seri perenang tercepat (1)
harus ditempatkan dalam seri ketiga, yang tercepat berikutnya (2) dalam seri
kedua, yang tercepat berikutnya (3) dalam seri pertama. Perenang tercepat (4)
harus ditempatkan dalam seri ketiga, yang tercepat (5) dalam seri kedua, dan
yang tercepat (6) dalam seri pertama, yang tercepat (7) ditempatkan dalam seri
ketiga, dan seterusnya.
·
Bila 4 seri atau lebih, tiga seri
terakhi Dari nomer perlombaan ini, penempatan perenang perenang harus
diatur sesuai dengan SW 3.1.1.3 di
atas. Seri yang mendahului tiga seri
terakhir hendaklah terdiri dari perenang perenang tercepat
berikutnya; seri yang sebelum empat seri terakhir hendaklah terdiri dari
perenang perenang tercepat selanjutnya lagi, dan demikian seterusnya. Lintasan-
lintasan diatur secara menurun dari daftar urutan waktu yang disampaikan dalam
tiap tiap seri, sesuai dengan cara/ pola yang diatur dalam SW 3.1.2 dibawah.
·
Pengecualian: Bila ada dua seri atau
lebih dalam satu perlombaan, sekurang kurangnya terdapat tiga perenang baik
yang ditempatkan dalam setiap seri terdahulu . Tetapi bila ada pencoretan
kemudian akan dapat mengurangi jumlah perenang demikian dalam seri tersebut
menjadi kurang dari tiga perenang.
·
Bila ada kolam dengan 10 Lintasan dan ada
2 waktu yang sama untuk urutan 8 pada acara seri nomer perlombaan 800 meter dan
1500 meter gaya bebas, untuk lintasan 8 dan 9 dilakukan undian. Jika ada tiga
waktu yang sama pada urutan 8, maka untuk urutan 9 dan 10 (0) dilakukan undian
guna ditempatkan pada lintasan 8, 9 dan 0 (10).
·
Bila Tidak ada kolam dengan 10 lintasan
maka akan menggunakan SW 3.2.3.
b.
Kecuali untuk perlombaan nomer
50 meter, maka pengaturan lintasan haruslah
lintasan (nomer 1 adalah paling kanan (nomer 0 jika kolam dengan 10
lintasan) bila menghadap kearah panjang kolam dari tempat Start) dengan
menempatkan perenang atau regu tercepat dilintasan tengah pada kolam renang
dengan jumlah lintasannya ganjil, atau dilintasan 3 atau 4 masing masing
untuk kolam yang jumlah lintasannya 6 atau 8. Perenang yang mempunyai waktu
tercepat berikutnya ditempatkan disebelah kirinya, kemudian yang lain lain
bergantian disebelah kanan dan kiri sesuai dengan urutan catatan waktu
yang disampaikan. Bagi perenang perenang yang catatan waktunya sama ,
penentuan lintasan mereka harus dilakukan berdasarkan undian. Dengan pola
seperti yang disebutkan sebelumnya.
c.
Pada pertandingan nomer 50
meter, perlombaan boleh dilaksanakan sesuai
dengan kebijaksanaan Panitia Pelaksana, apakan dari ujung kolam tempat
biasanya Start sampai keujung kolam tempat pembalikan, atau dari ujung tempat
pembalikan ke ujung tempat Start, tergantung pada factor factor seperti
adanya peralatan otomatik, posisi petugas pemberi Isyarat Start,dll.
Panitia Pelaksana harus memberitahukan kepada para perenang mengenai arah
yang akan dipergunakan jauh sebelum pertandingan dimulai. Tanpa
mempersoalkan kearah mana Berenang akan
dilakukan, pengaturan lintasan perenang perenang sama seperti bila
mereka melakukan Start dan Finish diujung kolam tempat Start.
2.
Semi-Final dan
Final (Semifinals and Finals)
a.
Dalam seleksi
semi-final akan ditetapkan seperti dalam SW 3.1.1.2.
b.
Apabila tidak perlu ada seri pendahuluan, pengaturan
lintasan harus sesuai dengan SW 3.1.2 diatas. Bila ada seri seri pendahuluan
atau semi final, pengaturan lintasan sesuai dengan SW 3.1.2 tetapi didasarkan
atas hasil catatan waktu yang diperoleh dalam seri seri pendahuluan tersebut.
c.
Bila terdapat catatan waktu yang sama hingga 1/100
detik antara perenang perenang dari seri yang sama ataupun seri berlainan untuk
urutan kedelapan/ kesepuluh, atau urutan keenam belas/ dua puluh, maka harus
dilakukan renang ulangan ( antara perenang yang sama catatan waktunya)
harus dilaksanakan tidak kurang dari satu jam setelah semua perenang yang
memperoleh catatan waktu yang sama menyelesaikan renangan serinya. Renang
ulangan akan dilakukan kembali bila masih diperoleh lagi catatan waktu yang
sama.
d.
Bila sorang perenang atau lebih dicoret untuk suatu
nomer semifinal atau final, penggantinya diambil dari urutan berikutnya
dalam seri atau semifinal. Nomer perlombaan tersebut harus diatur kembali
penempatan perenang perenangnya dilintasan, dan harus diedarkan pemberitahuan
tambahan yang menjelaskan rincian perubahan atau penggantian, seperti dimaksud
dalam SW 3.1.2
3.
Dalam perlombaan
lain, boleh dipergunakan system undian untuk menentukan penempatan perenang
perenang dalam lintasan.
4.
S T A R T (The
Start)
a. Start
dalam Gaya Bebas, Gaya Dada, Gaya
Kupu kupu dan Gaya Ganti Perorangan
harus dilakukan dengan meloncat. Pada bunyi peluit panjang dari Wasit (
SW 2.1.5), para perenang harus naik ke tempat start dan tetap disana. Pada aba
aba dari pemberi aba aba start “ A W A S” , para perenang harus segera mengambil
sikap start setidaknya dengan satu kaki berada dibagian depan bidang tempat
start. Sikap tangan tidak ditentukan. Bila perenang sudah tidak bergerak,
pemberi isyarat start harus segera memberikan isyarat Start.
b.
Start dalam perlombaan gaya Punggung dan Gaya ganti estafet
harus dilakukan dari air. Pada peluit panjang pertama dari wasit (SW
2.55) perenang perenang harus segera masuk air. Pada peluit panjang kedua dari
wasit, para perenang harus secepatnya keposisi Start (SW 6.1). Bila semua
perenang sudah mengambil sikap Startnya, pemberi isyarat Start harus memberikan
aba aba “ A W A S”. Bilamana semua perenang sudah tidak bergerak, pemberi
isyarat start harus segera memberikan tanda Start.
c.
Dalam Olympiade, kejuaraan dunia dan perlombaan
perlombaan FINA lainnya, aba aba “ A W A S “ harus dalam bahasa Inggris “TAKE
YOUR MARKS” dan tanda Start disuarakan melalui banyak pengeras suara, yang
dipasang ditiap tempat Start.
d.
Setiap perenang yang melakukan Start sebelum aba-aba
Start diberikan, harus disiskualifikasi. Bila Diskualifikasi dinyatakan setelah
aba aba start berbunyi, perlombaan tetap diteruskan dan perenang yang bersalah,
harus didiskualifikasi setelah perlombaan selesai. Bila Diskualifikasi
dinyatakan sebelum aba aba start diberikan, aba aba start tidak boleh diberikan,
dan perenang perenang lainnya (tidak termasuk yang didiskualifikasi) , harus
dipanggil kembali/ dikumpulkan. Wasit mengulang kembali Start sesuai prosedur
start dimulai dengan peluit panjang ( bunyi peluit kedua untuk Start gaya
punggung) sesuai dengan SW 2.1.5
5.
GAYA BEBAS (Freestyle)
a.
Gaya bebas berarti bahwa dalam suatu nomer perlombaan
yang disebutkan demikian, perenang boleh melakukan renangan gaya apa saja,
kecuali dalam nomer perlombaan gaya ganti perorangan dan gaya ganti estafet,
gaya bebas berarti gaya lain apa saja yang bukan gaya punggung, gaya dada dan
gaya kupu kupu.
b.
Ada bagian tubuh perenag yang
harus menyentuh dinding kolam saat selesai
melakukan renangan satu jarak ( sepanjang kolam/ lintasan) dan pada saat
finis.
c.
Bagian dari tubuh perenang harus memecah permukaan air
selama perlombaan, kecuali disaat melakukan pembalikan dan
sepanjang 15 meter setelah melakukan Start
dan setelah melakukan pembalikan, diperkenankan tenggelam
sama sekali. Pada jarak tersebut (15 M), kepala harus sudah memecah permukaan
air.
6.
GAYA PUNGGUNG (Backstroke)
a. Sebelum
aba aba Start (setelah peluit panjang wasit), para perenang harus berjajar
didalam air menghadap dinding tempat start, dengan kedua tangan berpegang pada
pegangan start. Dilarang berdiri didalam atau diatas parit (Gutter), ataupun
menekukkan jari kaki diatas bibir parit (Gutter).
b. Pada
isyarat Start dan setelah melakukan pembalikan, perenang harus bertolak dari
dinding kolam dan harus berenang telentang selama perlombaan, kecuali
saat melakukan pembalikan seperti yang dimaksud dalam SW 6.4. Posisi
normal telentang bisa termasuk gerakan badan berguling, tetapi tidak
boleh sampai 90 derajat
dari tegak lurus (Horizaontal).
Posisi kepala tidaklah menjadi
pertimbangan.
c. Sebagian
dari tubuh perenang harus memecah permukaan
air selama perlombaan. Tetapi diperbolehkan sama sekali
berada dibawah permukaan air (tenggelam) saat melakukan pembalikan dan
sepanjang maksimal 15 meter setelah melakukan Start maupun setelah
melakukan tiap pembalikan. Pada jarak tersebut (15 M) kepala harus sudah
memecah permukaan air.
d. Saat
melakukan pembalikan harus ada bagian dari tubuh perenang yang menyentuh
dinding pada waktu pembalikan bahu boleh berbalik melebihi Vertikal sampai ke
dada dimana setelah itu satu gerakan berlanjut sebelah tangan atau satu
gerakan berlanjut yang bersamaan kedua belah tangan untuk memulai
pembalikan. Bila badan telah meninggalkan posisi telentang, setiap
gerakan kaki atau tarikan tangan haruslah merupakan lanjutan gerakan pembalikan
(bukan gerakan baru). Perenang harus sudah ke posisi telentang bila lepas/
meninggalkan dinding.
e. Pada
saat finis perenang harus menyentuh dinding dalam posisi telentang pada
lintasan masing masing.
7.
GAYA DADA (Breaststroke)
a.
Setelah Start dan setelah suatu pembelikan, perenang
boleh melakukan tarikan/ gerakan tangan kebelakang sampai kaki
saat mana perenang boleh tenggelam. Satu
gerakan kaki gaya kupu kupu diperbolehkan pada
saat gerakan pertama tangan dilanjutkan dengan satu gerakan kaki gaya dada.
b.
Sejak mulai gerakan pertama tangan setelah start dan
setelah suatu pembalikan, posisi badan harus telungkup. Setiap
saat tidak diperbolehkan berguling ke
telentang. Sejak Start dan selama perlombaan
siklus gerakan (Stroke cycle) harus satu gerakan tangan dan satu gerakan kaki
dan demikian seterusnya. Gerakan kedua tangan selamanya harus serempak dan
dalam bidang horizontal yang sama tanpa ada gerakan yang bergantian.
c.
Kedua tangan harus didorong bersama sama dari dada
ke depan pada permukaan atau dibawah permukaan air. Kedua siku harus
berada dibawah permukaan air kecuali saat gerakan terakhir untuk melakukan
pembalikan , saat pembalikan dan gerakan terakhir untuk finis. Kedua tangan
harus ditarik kebelakang pada permukaan atau dibawah permukaan air. Kedua
tangan tidak boleh ditarik kebelakang melampaui garis pinggul ( hip), kecuali
pada saat melakukan gerakan tangan pertama setelah start dan setelah melakukan
pembalikan.
d.
Selama satu siklus gerakan, ada bagian kepala dari
perenang yang memecah permukaan air. Kepala harus memecah permukaan air
setidaknya saat melakukan gerakan kedua sebelum ujung kedua tangan masuk ke air
pada gerakan dimana jarak antara kedua lengan paling lebar. Semua Gerakan kedua
kaki selamanya harus serempak dan dalam
bidang horizontal yang sama, tanpa gerakan
yang bergantian.
e.
Dalam gerakan menendang kedua kaki harus diarahkan
keluar. Tidak diperkenankan gerakan kaki menggunting (scissors),
tendangan beralun (flutter) atau tendangan
kebawah (lumba-lumba) kecuali sebagaimana yang
diatur dalam SW 7.1. Memecah permukaanair
dengan kedua kaki diperkenankan, kecuali bila diikuti dengan
gerakan kaki kebawah dalam bentuk gerakan kaki gaya kupu kupu.
f.
Saat pembalikan atau waktu finis, sentuhan ke dinding
kolam harus dilakukan serempak dengan kedua tangan, baik pada permukaan, diatas
atau dibawah permukaan air. Sebelum menyentuh dinding kepala boleh
tenggelam setelah tarikan tangan terakhir.
Tetapi harus ada sesaat kepala memecah
permukaan air sewaktu melakukan satu siklus gerakan lengkap terakhir maupun
pada saat gerakan tidak lengkap erakhir tersebut (sebelum menyentuh dinding).
8.
GAYA
KUPU-KUPU (Butterfly)
a.
Sejak permulaan tarikan tangan pertama setelah start
dan setelah pembalikan, badan harus tetap menelungkup. Tendangan kaki decamping
didalam air diperkenankan. Tidak diperkenankan badan berguling hingga
telentang.
b.
Kedua lengan harus dibawa ke depan bersama atas air dan
dibawa ke belakang keluar secara simultan selama perlombaan, kecuali yang
dimaksud dalam SW 8.5
c.
Semua gerakan kedua kaki keatas dan kebawah harus
dilakukan dengan serempak/ bersama- sama. Posisi kedua kaki tidak harus
berketinggian yang sama, tetapi tidak diperkenankan melakukan gerakan (kedua
kaki) yang tidak serempak. Gerakan kaki gaya dada tidak diperkenankan.
d.
Pada tiap pembalikan dan pada waktu finis, sentuhan
kedinding harus dilakukan dengan kedua tangan secara serempak, pada permukaan,
diatas atau dibawah air.
e.
Pada waktu start dan pembalikan perenang
diperkenankan melakukan satu kali atau lebih gerakan/
tendangan kaki dibawah permukaan air. Tetapi tarikan tangan hanya boleh satu
kali yang harus membawa perenang kepermukaan air. Setelah start dan setelah
melakukan tiap pembalikan, perenang diperkenankan sepenuhnya berada dibawah
permukaan air (tenggelam) sampai sejauh tidak lebih dari15 meter dari dinding.
Setelah jarak tersebut, kepala harus sudah memecah permukaan air. Perenang
harus tetap berada di permukaan air hingga saat melakukan pembalikan atau
mencapai finis.
9.
RENANG
GAYA GANTI (Medley Swimming)
a.
Dalam nomer gaya ganti perorangan (Individual Medley),
seorang perenang harus melakukan empat gaya berenang dengan urutan sebagai
berikut : Gaya Kupu-kupu, Gaya Punggung, Gaya Dada dan Gaya Bebas. Tiap gaya
renangan harus mencapai jarak seperempat (1/4) dari jarak renangan.
b.
Dalam Nomer Gaya Ganti Estafet (Medley relay), perenang
perenang harus melakukan empat gaya renangan bergantian dengan urutan sebagai
berikut : Gaya Punggung, Gaya dada, Gaya Kupu Kupu dan gaya Bebas.
c.
Setiap bagian renangan harus diselesaikan dengan gaya
bersangkutan dan dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk gaya
terbut.
10. PERLOMBAAN ( The Race )
a.
Semua Nomer
perlombaan perorangan ( Individual races) harus dipisah antar Gender (Jenis
Kelamin)
b.
Perenang yang berenang sendirian untuk memperoleh
Kualifikasi, harus menyelesaikan seluruh jarak renangan.
c.
Seorang perenang harus menyelesaikan suatu perlombaan
pada lintasan yang sama sejak start hingga Finis.
d.
Dalam semua nomer perlombaan,
seorang perenang saat melakukan pembalikan
harus melakukan sentuhan fisik dengan dinding
ujung kolam/ lintasan. Pembalikan harus
dilakukan dari dinding dan tidak diperkenankan bertolak atau melangkah
dari dasar kolam.
e.
Berdiri didasar kolam dalam nomer gaya bebas atau
bagian renangan gaya bebas dalam gaya ganti, tidak mengakibatkan diskualifikasi
perenang bersangkutan, tetapi tdak boleh berjalan.
f.
Menarik Tali lintasan tidak diperbolehkan.
g.
Mengganggu perenang lain dengan
berenang menyeberang/ melintasi lintasan lain
atau mengganggu dalam bentuk lainnya, akan mengakibatkan diskualifikasi
atas perenang bersangkutan. Bila kesalahan tersebutdengan sengaja
dilakukan, wasit harus melaporkan peristiwa ini kepada
panitia penyelenggara perlombaan dan kepada seluruh perkumpulan/
organisasi dimana perenang tersebut terdaftar.
h.
Sewaktu perlombaan tidak ada perenang yang
diperkenankan menggunakan atau memakai sesuatu
alat yang dapat membantu kecepatan
berenang, daya apungnya maupun daya tahannya
(seperti sarung tangan berselaput, sirip, fin dan sebagainya). Kacamata Renang
boleh digunakan. Segala macam tempelan (tape) pada
badan perenang tidak diperbolehkan kecuali disetujui
oleh Komite Kesehatan Olahraga FINA ( FINA Sport Medicene
Committee)Perenang yang tidak terdaftar dalam
suatu nomer perlombaan, masuk ke air
dimana perlombaan sedang berlangsung dan belum semua perenang
menyelesaikan perlombaan itu, harus didiskualifikasi untuk nomer perlombaan
berikutnya dimana ia akan turut serta.
i.
Harus ada empat perenang dalam satu regu Estafet.
j.
Dalam Nomer estafet, regunya akan didiskualifikasi bila
ada kali perenangnya yang telah lepas dari bidang tempat start sebelum anggota
regunya yang terdahulu menyentuh Dinding.
k.
Suatu regu Estafet akan didiskualifikasi dari suatu
nomer bila ada anggotanya yang tidak terdaftar untuk melakukan renangan
tersebut masuk ke air saat perlombaan sedang berlangsung dan sebelum semua
perenang dari semua regu telah selesai/ mencapai finis.
l.
Para anggota regu estafet dan urutan berenangnya harus
disampaikan sebelum perlombaan. Setiap anggota regus estafet boleh
bertanding dalam nomer perlombaan tersebut hanya sekali saja. Susunan regu
estafet boleh diganti antara seri dan final pada suatu nomer perlombaan,
asalkan masih terdiri dari perenang perenang yang termasuk dalam daftar
untuk nomer perlombaan tersebut dan telah disampaikan dengan benar
oleh organisasinya. Bila gagal melakukan renangan sesuai dengan urutan
yang didaftarkan akan mengakibatkan diskualifikasi. Penggantian (dengan
perenang lain diluar daftar yang telah disampaikan), hanya boleh
dilakukan dalam keadaan darurat ( Emergency) medis dengan surat keterangan dari
dokter.
m.
Perenang yang telah menyelesaikan nomer perlombaannya,
atau jarak renangannya dalam nomer Estafet, harus secepatnya meninggalkan kolam
tanpa mengganggu perenang lainnya yang belum menyelesaikan nomer
perlombaannya. Kalau tidak, perenang yang
melakukan kesalahan atau regu estafetnya harus
didiskualifikasi.
n.
Bila suatu pelanggaran mengancam kesempatan untuk
berhasil bagi seorang perenang, wasit berwenang memperkenankan
perenang yang bersangkutan untuk turut
serta lagi dalam seri yang berikutnya.
Apabila pelanggaran terjadi
dalam acara Final, wasit
dapat memerintahkan untuk direnangkan kembali.
o.
Tidak diperkenankan mempergunakan penarik, atau alat
bantu lainnya maupun rencana yang mempunyai efek demikian.
11. PENGAMBILAN WAKTU (Timing)
a.
Pengoperasian Peralatan Penjurian Otomatik harus
dibawah pengawasan petugas-petugas yang ditunjuk. Catatan
waktu yang dicatat oleh peralatan Penjurian
Otomatik harus digunakan untuk menentukan
pemenang, semua kedudukan serta catatan waktu yang bisa ( applicable)
untuk setiap lintasan. Urutan kedudukan waktu yang diperoleh dengan cara ini
harus merupakan yang pertama-tama dipergunakan mendahului keputusan
para pengambil waktu. Bila terjadi kerusakan
atas Peralatan Penjurian Otomatik atau benar diketahui bahwa
terjadi kegagalan dari peralatan tersebut atau ada perenang tidak berhasil
mengaktifkan peralatan tersebut sehingga tidak dapat mencatat waktu, maka
catatan waktu dari para pengambil waktu adalah resmi (lihat SW 13.1)
b.
Bila peralatan penjurian Otomatik digunakan, hasil
harus dicatat hanya sampai 1/100 detik. Bila catatan waktu bisa diperolah
sampai 1/1000 detik, maka digit ketiga harus tidak dicatat dan tidak
digunakan untuk menentukan waktu maupun kedudukan. Bila terdapat
catatan waktu yang sama, semua peserta yang catatan waktunya sama sampai 1/100
detik, dianggap memperoleh hasil kedudukan yang sama. Catatan waktunya yang
diperagakan pada papan nilai/ skor elektronik harus menunjukkan sampai 1/100
detik saja.
c.
Setiap alat pengambil waktu yang telah ditetapkan
sebagai alat resmi, akan dianggap sebagai jam. Waktu waktu
manual demikian harus diambil oleh tiga
pengambil waktu yang ditunjuk atau disetujui oleh
Federasi Anggota ( Induk Organisasi) Negara yang bersangkutan.
Pengambilan waktu secara manual harus mencatat hingga 1/100 detik. Dimana tidak
mempergunakan Peralatan Penjurian Otomatik waktu waktu manual resmi harus
ditentukan sebagai berikut :
·
Bila dua dari tiga jam yang mencatat
waktu yang sama dan yang ketiga tidak sama, maka dua waktu yang sama adalah
catatan waktu yang resmi/ syah.
·
Jika tiga jam mencatat
tidak sama, jam yang mencatat waktu
ditengah-tengah harus ditetapkan sebagai waktu yang syah.
·
Dengan hanya dua dari tiga jam yang
dapat bekerja, waktu rata rata adalah waktu Syah.
d.
Apabila
seorang perenang kena diskualifikasi pada
waktu nperlombaan atau sebelumnya, diskualifikasi
demikian harus dicatat dan dicantumkan dalam hasil resmi.
e.
Bila
diskualifikasi dalam nomer estafet, catatan waktu sebagian (split) sampai waktu
terjadinya diskualifikasi, harus dicatat dan dicantumkan dalam hasil resmi.
f.
Semua catatan
waktu sebagian (split) untuk nomer 50 meter dan 100 meter harus dicatat dan
diterbitkan dalam hasil resmi, guna mengetahui perenang perenang yang berenang
terdepan dalam acara estafet.
12. PERATURAN
MENGENAI PAKAIAN RENANG/CELANA RENANG
a.
PAKAIAN RENANG (Swim Wear)
Pakaian Renang (swimsuit, cap and
goggles) pakaian, topi dan kacamata semua peserta harus yang baik
dipandang dari segi moral dan sesuai untuk cabang olahraga yang
bersangkutan, dan tidak diperbolehkan memakai atau membawa symbol yang dapat
dianggap bertentangan.
b.
Semua pakaian renang harus yang tidak tembus pandang
(non transparent)
c.
Wasit dari suatu perlombaan mempunyai wewenang untuk
tidak mengikut sertakan peserta yang memakai pakaian yang tidak sesuai dengan
peraturan ini.
d.
Sebelum Pakaian/celana renang yang model, bentuk baru,
atau dengan bahan yang baru.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Catatan
tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau
disebut gaya
trudgen dalam
perlombaan renang di dunia Barat.
Gaya kupu-kupu yang pada awalnya merupakan salah
satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu gaya tersendiri pada tahun 1952. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade.
Beberapa
gaya dalam renang adalah gaya bebas, gaya dada, gaya punggung, dan gaya
kupu-kupu. Peraturan dalam perlombaan renang diatur secara rinci mulai dari
awal start, gaya, waktu, jarak, dan pakaian renang.
3.2 Saran
Olahraga
renang memang salah satu olahraga yang cukup bergengsi, akan tetapi bila
dilakukan tanpa teknik yang benar, justru akan menyebabkan cidera. Oleh sebab
itu sebelum belajar renang, ada baiknya memahami teknik-teknik dalam berenang
secara teori maupun praktek. Dengan
begitu kita akan lebih mudah mempelajari olahraga renang dan juga sehat jasmani
dan rohani.
No comments:
Post a Comment