Featured post

SETAN BERCANDA SEBUAH KARYA SENI PADA AWAL PERKEMBANGAN TARI KONTEMPORER DI BALI

SETAN BERCANDA SEBUAH KARYA SENI PADA AWAL PERKEMBANGAN TARI KONTEMPORER DI BALI      OLEH: NI MADE ARY ...

Wednesday, 30 November 2016

Makalah Antropologi Integrasi Sosial

MAKALAH ANTROPOLOGI
INTEGRASI SOSIAL 


KATA PENGANTAR

Pujisyukur kami ucapkan atas segala karunia Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Antropologi Integrasi Sosial”dengan baik dan tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak  yang terkait yang telah memberi bantuannya dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya, kami sebagai penyusun menyadari bahwasanya makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam penulisan maupun isi. Oleh sebab itu, kami meminta maaf kepada pembaca atas kekurangan-kekurangan tersebut, dan kami sangat mengharapkan saran, tanggapan, dan kritik dari pembaca guna sebagai pedoman dan perbaikan kemasan yang akan datang. Kami mengharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.Semoga Tuhan senantiasa memberikan petunjuk dan membimbing kita.


Pancasari,      September 2014


Penyusun



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………….          i
DAFTAR ISI…………………………………………………………          ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  LatarBelakang…………….……………………………..            1
1.2  RumusanMasalah……….……………………………….            1
1.3  TujuandanManfaat…………….……………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN MATERI
2.1  Definisi integrasi sosial …………………………………..          2
2.2  Bentuk-bentuk Integrasi. …………………………….…..          3
2.3 Faktor Pendorong …………….……………………….....          3
2.4  Syarat Integrasi ….……..………………………………..           5
2.5 Proses Integrasi Sosial……………………………….…..           5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………           8
3.2 Saran………………………………………………….…            8
DAFTAR PUSTAKA…….………………………………………….          10


 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kebudayaan adalah sesuatu yang  memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Setiap masyarakat memilki kebudayaan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya dan cara bersosialisasi yang berbeda-beda pula. Yang membedakannya hanya bagaimana melakukan integrasi atau proses penyesuaian terhadap setiap perbedaan yang ada. Banyaknya pengertian tentang budaya, jenis dan tujuan budaya serta integrasi masih belum dipahami secara menyeluruh oleh banyak masyarakat, hal ini menjadi kajian yang menarik dan penting untuk ditelaah.oleh dasar itulah saya mengambil tema “ Budaya dan Integrasi Sosial” sebagai bahasan dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah
1.      ApakahDefinisi integrasi sosial?
2.      BagaimanaBentuk-bentuk Integrasi?
3.      ApasajaFaktor Pendorong?
4.      ApaSyarat Integrasi?
5.      BagaimanaProses Integrasi Sosial?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk menambah wawasan tentang budaya dan integrasi sosial .di harapkan pembaca akan lebih memahami arti penting budaya dan integrasi sosial.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi integrasi sosial
Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi yang dimaksud disini merujuk pada upaya penyatuan berbagai kelompok masyarakat yang berbeda-beda secara sosial, budaya maupun politik suatu bangsa, yang membangun kesetiaan lebih besar yang bersifat nasional. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Unsur-unsur sosial yang saling berbeda dalam masyarakat itu dapat berupa individu, keluarga,kekerabatan,kelompok sosial,lembaga sosial, status sosial, sistem nilai dan norma sosial. Proses penyesuaian yang dimaksud adalah apabila masing-masing unsur yang berbeda tersebut mau mentaati aturan-aturan yang ada dan telah disepakati bersama dan mau mefungsikan dirinya sesuai dengan status dan peranannya dalam masyarakat.Sedangkan Integrasi sosial ditandai dengan adanya suatu keadaan yang menggambarkan suatu keserasian hubungan dan fungsi diantara komponen masyarakat. Keserasian fungsi ini meliputi sebagian atau keseluruhan segi kehidupan, dimana masing-masing pihak memberikan keuntungan kepada pihak lain. Hal ini pada akhirnya saling menguntungkan semua komponen dalam masyarakat.
Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
  • Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
  • Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya. Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
  • Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar).
  • Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok.Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial.

2.2. Bentuk-bentuk Integrasi
·         Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli.
·         Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.

2.3. Faktor Pendorong
Terbentuknya integrasi sosial dalam masyarakat didorong oleh beberapa faktor, antara lain:
1.      Sentimen Ideologis
Yaitu suatu perasaan dan kesadaran sejumlah orang dengan ideologi yang sama. Kelompok ini memiliki kesadaran tinggi untuk menyatukan diri dalam gerak dan langkah serta tujuan karena didorong oleh sentimen ideologis yang sama. Mereka merasa senasib dan seperjuangan dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan ideologi yang diyakininya.

2.      Sentimen Geneologis
Di samping sentimen ideologis, sentimen geneologis juga merupakan sarana yang mendorong orang-orang untuk menyatukan diri dalam satu ikatan sosial yang didasarkan persamaan darah dan keturunan. Dalam dalam kesatuan geneologis, orang menyadari bahwa mereka berasal dari satu darah keturuna walaupun telah mengalami proses evolusi yang relatif panjang. Sentimen ini dapat mendorong orang-orang yang merasa memiliki persamaan keturunan untuk terikat dalam suatu wadah kekerabatan, marga, ataupun trah. Contoh, muncuknya Marga Simanungkalit, Simanjuntak, Trah Mangkunegaran, Trah Kasunan Demak, dan Trah Kraton Yogyakarta .
3.      Sentimen Teretorial
Yaitu suatu perasaan yang muncul secara spontanitas sebagai akibat adanya kesamaan daerah asal atau daerah kelahiran. Mereka menyadari berasal dari satu daerah yang sama. Hal ini, dapat memunculkan kesadaran untuk bersau dan membentuk suatu ikatan kerja sama yang lebih intim dengan didorong oleh sentimen asal daerah yang sama. Contoh, penonton sepak bola antar negara, yang memunculkan kesetiaan untuk mendukung negaranya.
4.      Sentimen Kepentingan
Dalam suatu asosiasi, individu terikat menjadi satu kesatuan karena memiliki orientasi dan kepentingan yang sama. Misalnya, Ikatan Pengusaha Batik Pekalongan, Ikatan Pengusaha Batik Solo, Ikatan Pengusaha Anggrek Jawa Barat. Melalui ikatan-ikatan ini, mreka menyadari bahwa antara individu yang satu dengan individu yang lain merupakan himpunan orang yang mempunyai kepentingan sama. Hal  ini, mendorong orang untuk mau melaksanakan kerja sama secara lebih intim.
5.      Sentimen Historis
Adalah suatu perasaan yang menyadari bahwa mereka memiliki sejarah perjuangan yang sama. Misalnya, pada saat Indonesia ingin mengusir para penjajah, masyarakat Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, dan pulau-pulau yang lain memiliki sentimen histori yang sama sebagai masyarakat terjajah. Atas dasar persamaan, nasib mereka terdorong untuk bersatu dan membentuk suatu ikatan dengan solidaritas yang tinggi melawan para penjajah.


2.4.Syarat Integrasi
Menurut W F Ogburn dan M Nimkoff syarat terjadinya suatu integrasi sosial adalah sebagai berikut:
1.      Anggota masyaraklat merasa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan mereka.Terpenuhinya kebutuhan itu menyebabkan setiap anggota masyarakat saling menjaga keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.
2.      Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan atau konsensus bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman dalam berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.
3.      Norma dan nilai yang berlaku sukup lama,tidak mudah berubah-ubah,dan dijalankan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.

2.5. Proses Integrasi Sosial
Dalam setiap masyarakat, terdapat komponen-komponen yang saling bersaing sampai terbentuk suatu konflik. Di sisi lain, juga terdapat komponen masyarakat dalam skala kecil maupun besar membangun suatu kerja sama yang saling mendukung dan menguntungkan. Ini merupakan proses awal dari terjadinya integrasi sosial dalam masyarakat.
Dalam suatu proses integrasi sosial berlangsung tahapan-tahapan sebagai berikut:
a.       Proses Interaksi
Proses interaksi merupakan proses paling awal untuk membangun suatu kerja sama dengan ditandai adanya kecenderungan-kecenderungan positif yang dapat melahirkan aktivitas bersama. Proses interaksi dilandasi adanya saling pengertian dengan saling menjaga hak dan kewajiban antar pihak.
b.      Proses Identifikasi
Proses interaksi dapat berlanjut menjadi proses identifikasi manakala masing-masing pihak dapat menerima dan memahami keberadaan pihak lain seutuhnya. Pada dasarnya, proses identifikasi adalah proses untuk memahami sifat dan keberadaan orang lain. Jika proses ini dapat berlangsung dengan lancar maka akan menghasilkan hubungan kerja berlangsung dengan lancar maka akan menghasilkan hubungan kerja sama yang lebih erat. Sebab, masing-masing pihak mengetahui karakternya dan saling menjaga keutuhan hubungan tersebut.
c.       Kerjasama (Kooperation)
Menurut Charles H Cooley mengatakan bahwa kerja sama timbul apa bila orang menyadari bahwa mereka mepunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengerahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerja sama,kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna.
d.      Proses Akomodasi
Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesakan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan,sehingga lawan tersebut kehilangan kepribadiannya.Tujuan dari akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya,yaitu:
1.      Untuk mengurangi pertentangan antara orang –perorangan atrau kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan faham.Akomodasi disini bertujuan untuk menghasilkan suatu sintesa antara kedua pendapat tersebut,agar menghasilkan suatu pola yang baru.
2.      Untuk mencegah meledaknya suatu pertentangan,untuk sementara waktu atau secara temporer.
3.      Akomodasi kadang-kadang diusahakan untuk memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok-kelompok sosial yang sebegai akibat faktor-faktor sosial,psikologis dan kebudayaan,hidup terpisah seperti,misalnya yang dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang mengenal sistem berkasta.
4.      Mengusahakan pelebutan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah,misalnya perkawinan campuran atau asimilasi dalam arti yang luas.
e.       Proses Asmilasi
Asimilasi merupakan suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak,sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.Secara singkat,maka proses asimilasi ditandai dengan pengembangan sikap-sikap yang sama.
f.       Proses Integrasi
Proses integrasi merupakan proses penyesuaian antar unsur masyarakat yang berbeda hingga membentuk suatu keserasian fungsi dalam kehidupan. Apabila dua pihak atau lebih yang terintegrasi telah mampu menjalankan peranannya masing-masing maka akan dapat membentuk hubungan dalam masyarakat dan dinamakan integrasi sosial.
Dalam integrasi sosial, terdapat kesamaan pola pikir, gerak langkah, tujuan dan orientasi serta keserasian fungsi dalam kehidupan. Adanya hal ini dapat mewujudkan keteraturan sosial dalam masyarakat.

BAB III
KESIMPULAN

3.1  Kesimpulan
Kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi social, religi seni dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Unsur-unsur sosial yang saling berbeda dalam masyarakat itu dapat berupa individu, keluarga,kekerabatan,kelompok sosial,lembaga sosial, status sosial, sistem nilai dan norma sosial. Proses penyesuaian yang dimaksud adalah apabila masing-masing unsur yang berbeda tersebut mau mentaati aturan-aturan yang ada dan telah disepakati bersama dan mau mefungsikan dirinya sesuai dengan status dan peranannya dalam masyarakat.Sedangkan Integrasi sosial ditandai dengan adanya suatu keadaan yang menggambarkan suatu keserasian hubungan dan fungsi diantara komponen masyarakat. Keserasian fungsi ini meliputi sebagian atau keseluruhan segi kehidupan, dimana masing-masing pihak memberikan keuntungan kepada pihak lain. Hal ini pada akhirnya saling menguntungkan semua komponen dalam masyarakat.

3.2 Saran
Suatukemajuanakanmenghasilkandampakpositifdannegatif. Hal iniharusdapat kalian kitabetul agar dapatmeminimalkandampaknegatif yang merugikansertamemaksimalkandampakpositif yang menguntungkan.Jadidenganbanyakragamnyakebudayaan yang ada di indonesiaini, kitasebagaianakbangsainiharusmenjagakebudayaankitasendiri agar kebudayaan yang telahadasejakduluinitidakhilangdengankemajuanzaman yang sangatpesatini.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.anneahira.com/7-unsur-kebudayaan.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Integrasi_sosial
http://niienhinu.student.umm.ac.id/
http://brewock-brewock.blogspot.com/2011/05/konflik-sosial-dan-integrasi.html
http://www.scribd.com/doc/9227624/Perkembangan-Sosial-Dan-Kebudayaan-Indonesia
Mulyana,deddy. Jalaluddin Rakhmat.2006.KomunikasiAntarbudaya:Panduan                 Berkomunikasi   dengan Orang-Orang BerbedaBudaya. Bandung:Remaja                          Rosdakarya
Sjamsuddin, nazaruddin.1989. Integrasi Politik di Indonesia. Jakarta: Gramedia


No comments:

Post a Comment